350 Penumpang KRL Jalani Swab Test Massal di Stasiun Bogor

Senin, 27 April 2020 - 14:12 WIB
Penumpang KRL Commuter Line menjalani swab test (uji usap lendir hidung dan tenggorokan) massal sebelum menaiki kereta di Stasiun Bogor, Senin (27/4/2020). Foto: SINDOnews/Haryudi
BOGOR - Sebanyak 350 penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line menjalani swab test (uji usap lendir hidung dan tenggorokan) massal sebelum menaiki rangkaian gerbong kereta di Stasiun Bogor, Senin (27/4/2020).

Terobosan untuk mendeteksi Corona Virus Disease (Covid-19) yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat ini sebagai bagian dari memberikan rasa aman dan nyaman kepada para penumpang KRL.

Swab test tersebut tentunya membuat suasana Stasiun Bogor pada pukul 07.00 WIB yang relatif sedikit ramai menjadi tegang. Khususnya bagi para penumpang yang setiap hari bekerja dari Bogor ke Jakarta menggunakan moda transportasi massal Commuter Line.

"Iya lumayan deg-degan pas disuruh ikut antre untuk menjalani swab test dulu sebelum naik kereta. Mudah-mudahan hasilnya negatif," ujar Ananditya (35), karyawan swasta asal Bogor Tengah, Kota Bogor, Senin (27/4/2020). (Baca juga: Sehari, Empat Pasien Positif Covid-19 di Kabupaten Bogor Meninggal)



Hal senada disampaikan Asep Saifuddin (28), warga Bogor Barat, Kota Bogor. "Setidaknya meski saya hanya dua kali dalam seminggu naik kereta, tapi dengan adanya swab test ini merasa aman. Selama ini hanya mendengar kabar saja bahwa KRL adalah transportasi paling berisiko penularan Covid-19," katanya.

Kepala Bidang Perkeretaapian Dinas Perhubungan Jawa Barat Iskandar menjelaskan, swab test massal secara mendadak dan acak ini sengaja digelar sekali saja di Stasiun Bogor.

"Swab test hanya hari ini saja untuk memastikan penumpang KRL tetap aman dalam perjalanan. Yang jelas hari ini untuk swab test massal kita targetkan 350 penumpang. Hasilnya baru bisa diketahui 2-3 hari ke depan," ujarnya.

Dengan swab test diharapkan bisa memberikan gambaran kondisi penumpang KRL yang ada. "Kalaupun ada yang positif kami akan lakukan penanganan lebih lanjut karena memang KRL ini masih sangat diperlukan," katanya. (Baca juga: Lab IPB University Teregistrasi, Kirim Sampel Swab Harus Koordinasi Dinkes Bogor)
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More