Pasar Rawan Penularan COVID-19, Ibu-ibu Khawatir Belanja
Rabu, 01 Juli 2020 - 18:40 WIB
JAKARTA - Pasar menjadi salah satu tempat rawan penularan COVID-19 selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) transisi di Jakarta. Kenyataan itu sontak warga yang biasa belanja ke pasar tradisional was-was.
Warga yang setiap hari ke pasar, seperti ibu-ibu menjadi harus berpikir lagi. “Saya tahu informasinya tadi dari berita. Ya jelas takut karena kan saya sering ke pasar belanja sayuran,” kata Marni, salah satu warga, Rabu (1/7/2020). (Baca juga; Anies: Pasar dan KRL Commuter Line Tempat Rawan Penyebaran Covid-19 )
Sebagai ibu rumah tangga, dirinya sengaja belanja ke pasar untuk stok sayuran dan kebutuhan harian lainnya. Namun ketika mengetahui pasar menjadi salah satu tempat rawan penularan COVID-19, dia pun khawatir. “Jadi bingung kalau mau ke pasar karena ya pasti takutlah kalau tertular,” ucapnya.
Biasanya, dia ke pasar untuk membeli kebutuhan sayur dan makanan lainnya. Mengetahui informasi tersebut, dia pun akan mengurungkan niat belanja ke pasar. “Kayaknya akan belanja online saja kalau kayak gini. Ngeri juga soalnya,” ungkapnya.
Desi warga lainnya pun mengaku ketakutan juga untuk belanja ke pasar. Padahal dia harus setiap hari belanja untuk keperluan jualan makanan. “Saya kan jual makanan matang, jadi harus belanja ke pasar tiap hari. Nah kalau gini saya takut tapi tetap harus belanja juga,” katanya.
Dia berharap agar pasar tidak lagi menjadi tempat rawan penularan. Jadi dia bisa berbelanja dengan tenang. “Ya pastinya maunya belanja tenang dan nggak ketakutan tertular,” pungkasnya. (Baca juga; 3 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Kemiri Ditutup 3 Hari )
Warga yang setiap hari ke pasar, seperti ibu-ibu menjadi harus berpikir lagi. “Saya tahu informasinya tadi dari berita. Ya jelas takut karena kan saya sering ke pasar belanja sayuran,” kata Marni, salah satu warga, Rabu (1/7/2020). (Baca juga; Anies: Pasar dan KRL Commuter Line Tempat Rawan Penyebaran Covid-19 )
Sebagai ibu rumah tangga, dirinya sengaja belanja ke pasar untuk stok sayuran dan kebutuhan harian lainnya. Namun ketika mengetahui pasar menjadi salah satu tempat rawan penularan COVID-19, dia pun khawatir. “Jadi bingung kalau mau ke pasar karena ya pasti takutlah kalau tertular,” ucapnya.
Biasanya, dia ke pasar untuk membeli kebutuhan sayur dan makanan lainnya. Mengetahui informasi tersebut, dia pun akan mengurungkan niat belanja ke pasar. “Kayaknya akan belanja online saja kalau kayak gini. Ngeri juga soalnya,” ungkapnya.
Desi warga lainnya pun mengaku ketakutan juga untuk belanja ke pasar. Padahal dia harus setiap hari belanja untuk keperluan jualan makanan. “Saya kan jual makanan matang, jadi harus belanja ke pasar tiap hari. Nah kalau gini saya takut tapi tetap harus belanja juga,” katanya.
Dia berharap agar pasar tidak lagi menjadi tempat rawan penularan. Jadi dia bisa berbelanja dengan tenang. “Ya pastinya maunya belanja tenang dan nggak ketakutan tertular,” pungkasnya. (Baca juga; 3 Pedagang Positif Covid-19, Pasar Kemiri Ditutup 3 Hari )
(wib)
tulis komentar anda