Kasus Santri Dikeroyok hingga Tewas, Polisi Temukan Luka Pukulan Benda Tumpul di Kepala
Minggu, 28 Agustus 2022 - 13:20 WIB
TANGERANG - Polisi menemukan sejumlah luka akibat benda tumpul pada jenazah santri di Cipondoh, Tangerang yang tewas akibat dikeroyok. Polisi menduga pukulan benda tumpul itu menjadi penyebab utama korban meninggal dunia.
"Penyebab kematian karena ada kekerasan akibat benda tumpul, khususnya di kepala, baik kepala depan ataupun bagian belakang. Termasuk tanda-tanda kekerasan di muka atau wajah, punggung, jadi kekerasan benda tumpul," ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Minggu (28/8/2022).
Hingga kini, polisi melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, masih melakukan pendalaman pengeroyokan yang menyebabkan santri tersebut tewas.
Saat ini dua pelaku yang diduga terlibat dalam pengeroyokan masih diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi menduga ada salah satu pelaku yang tersinggung dengan perilaku korban hingga akhirnya mengeroyok korban.
"Yang jelas ada salah seorang santri yang ketersinggungan terhadap korban, sehingga dia yang memprovokasi. Tapi semuanya masih diperiksa, mohon waktu ya," kata Zain.
Sebelumnya diketahui bahwa seorang santri berinisial RAP (13), harus merenggang nyawa akibat dikeroyok oleh 12 santri lainnya.
"Penyebab kematian karena ada kekerasan akibat benda tumpul, khususnya di kepala, baik kepala depan ataupun bagian belakang. Termasuk tanda-tanda kekerasan di muka atau wajah, punggung, jadi kekerasan benda tumpul," ungkap Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho, Minggu (28/8/2022).
Hingga kini, polisi melalui Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Metro Tangerang Kota, masih melakukan pendalaman pengeroyokan yang menyebabkan santri tersebut tewas.
Saat ini dua pelaku yang diduga terlibat dalam pengeroyokan masih diamankan polisi untuk pemeriksaan lebih lanjut. Polisi menduga ada salah satu pelaku yang tersinggung dengan perilaku korban hingga akhirnya mengeroyok korban.
"Yang jelas ada salah seorang santri yang ketersinggungan terhadap korban, sehingga dia yang memprovokasi. Tapi semuanya masih diperiksa, mohon waktu ya," kata Zain.
Sebelumnya diketahui bahwa seorang santri berinisial RAP (13), harus merenggang nyawa akibat dikeroyok oleh 12 santri lainnya.
(mhd)
tulis komentar anda