Tak Ada Jadwal Mentas, Seniman TMII Jual Harta Benda untuk Kebutuhan Hidup
Selasa, 30 Juni 2020 - 18:00 WIB
JAKARTA - Dampak Covid-19 berimbas pada Seniman Tari dan Musik Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur. Tak ada jadwal mentas hingga akhir tahun membuat sejumlah seniman alih profesi sebagai pedagang.
Koordinator Seniman Tari dan Musik TMII, Armen Suwandi mengatakan, akibat pandemi Covid-19 dipastikan jadwal pentas seni di TMII tidak ada."Hingga akhir tahun ini 2020 jadwal pentas kosong. Makanya ada yang beralih dagang bawang sampai jual harta benda," kata Armen saat menerima bantuan sembako dari Mabes Polri di TMII, Jakarta Timur, Selasa (30/6/2020).
Armen menuturkan, kekosongan jadwal pentas di TMII terjadi sejak Februari 2020. Padahal, sebelum adanya Covid-19 dalam sepekan anggota seniman tari dan musik TMII rutin menggelar pentas seni."Kita juga sering mengisi acara pentas seni di Taman Ismail Marzuki," ujarnya.
Dalam beberapa kali mentas, Arman mengaku bisa memperoleh penghasilan hingga Rp20 juta per bulan. Namun, saat ini Arman harus rela menjual harta bendanya untuk menutupi opersional dapur dari anggota seniman.
"Mobil yang saya beli seharga Rp115 juta, terus saya jual laku Rp90 juta. Uang penjualan dipakai untuk makan para anggota seniman yang tinggal di sana," katanya. (Baca: 5 Pedagang Pasar Sunter Podomoro Reaktif COVID-19)
Sementara, Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Mabes Polri Irjen Pol Raja Erisman dalam sambutannya mengatakan, pekerja seni merupakan salah satu profesi yang ikut terkana imbas dari Covid-19. Namun, menurut Erisman saat ini yang bisa dilakukan tidak lain menjaga diri sendiri jangan sampai terkena virus Corona. "Saya berpesan, mari jaga keselamatan diri ikuti protokol kesehatan. Ini semua bukan hanya unk menjaga diri, tapi juga untuk keselamatan lingkungan keluarga," ujarnya.
Koordinator Seniman Tari dan Musik TMII, Armen Suwandi mengatakan, akibat pandemi Covid-19 dipastikan jadwal pentas seni di TMII tidak ada."Hingga akhir tahun ini 2020 jadwal pentas kosong. Makanya ada yang beralih dagang bawang sampai jual harta benda," kata Armen saat menerima bantuan sembako dari Mabes Polri di TMII, Jakarta Timur, Selasa (30/6/2020).
Armen menuturkan, kekosongan jadwal pentas di TMII terjadi sejak Februari 2020. Padahal, sebelum adanya Covid-19 dalam sepekan anggota seniman tari dan musik TMII rutin menggelar pentas seni."Kita juga sering mengisi acara pentas seni di Taman Ismail Marzuki," ujarnya.
Dalam beberapa kali mentas, Arman mengaku bisa memperoleh penghasilan hingga Rp20 juta per bulan. Namun, saat ini Arman harus rela menjual harta bendanya untuk menutupi opersional dapur dari anggota seniman.
"Mobil yang saya beli seharga Rp115 juta, terus saya jual laku Rp90 juta. Uang penjualan dipakai untuk makan para anggota seniman yang tinggal di sana," katanya. (Baca: 5 Pedagang Pasar Sunter Podomoro Reaktif COVID-19)
Sementara, Kepala Divisi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Mabes Polri Irjen Pol Raja Erisman dalam sambutannya mengatakan, pekerja seni merupakan salah satu profesi yang ikut terkana imbas dari Covid-19. Namun, menurut Erisman saat ini yang bisa dilakukan tidak lain menjaga diri sendiri jangan sampai terkena virus Corona. "Saya berpesan, mari jaga keselamatan diri ikuti protokol kesehatan. Ini semua bukan hanya unk menjaga diri, tapi juga untuk keselamatan lingkungan keluarga," ujarnya.
(hab)
tulis komentar anda