Tragedi Penyerbuan Markas Brimob Tahun 1961 yang Menggemparkan

Senin, 08 Agustus 2022 - 16:12 WIB
Sejumlah penembak bren yang sedang di sungai segera mencari posisi menembak. Namun, mereka bingung lantaran musuh menggunakan seragam yang sama, sementara posisi musuh bercampur dengan kawan-kawan mereka.

Penembak baru yakin menembak sasaran ketika musuh mundur. Namun, gerombolan TII adalah pasukan terlatih bertempur menghadapi Belanda sehingga gerakan mundur mereka disertai tembakan yang menyulitkan penembak bren.

Dalam penyerbuan, Brimob Kompi 5116 kehilangan hampir 40 persen kekuatannya. Sementara, hanya belasan orang dari gerombolan TII yang berhasil ditewaskan. Hari itu benar-benar kemenangan besar bagi pasukan TII.

Tak tinggal diam, pemerintah segera mengirim pasukan Resimen Pelopor Brimob ke Aceh pada Juni 1961. Pasukan yang menyandang senapan baru AR 15 adalah seluruh Kompi 5994 (Kompi A) Pelopor di bawah komando langsung Iptu K.E Loemy.

Baca juga: Mantan Kapolri Ini Berani Tolak Gagasan Jenderal TNI LB Moerdani

Tahun 1959, Loemy menjabat Komandan Kompi A Ranger Mobile Brigade (Mobbrig) yakni kompi pertama Resimen Pelopor. Loemy dikenal komandan yang menuntut kedisiplinan tinggi dalam segala hal sampai-sampai jika celana dinas anak buahnya terlihat kusut, dia bisa membatalkan izin cuti yang bersangkutan.

Kepiawaian Loemy teruji saat memimpin 2 peleton Ranger menumpas sisa-sisa PRRI di Sumatera tahun 1961. Ranger harus berhadapan langsung dengan batalion-batalion Angkatan Darat pimpinan Letkol Nawawi yang memberontak.

Karier puncak Loemy ketika menjabat Komandan Korps Brimob tahun 1975-1978 dengan pangkat Brigjen Polisi. Menjelang masa pensiun, pangkat Loemy naik menjadi Irjen Polisi.

Loemy merupakan salah satu komandan legendaris pasukan Ranger Mobbrig atau Resimen Pelopor Brimob, selain mantan Kapolri Jenderal Polisi (Purn) Anton Soedjarwo.
(jon)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More