Tragedi Penyerbuan Markas Brimob Tahun 1961 yang Menggemparkan
Senin, 08 Agustus 2022 - 16:12 WIB
JAKARTA - Tragedi penyerbuan markas Brimob pada tahun 1961 menggemparkan karena merenggut banyak korban dari pasukan Resimen Pelopor Brimob Kompi 5116. Markas Brimob di Medangara, Kuala Simpang Aceh diserang secara brutal oleh pasukan Tentara Islam Indonesia (TII) Daud Beureuh.
Mereka mengepung dengan menggunakan strategi yang amat berani yakni menyamar sebagai anggota Resimen Pelopor Brigade Mobil (Brimob).
Baca juga: Mantan Kapolri Menangis, Pasukan Resimen Pelopor Brimob Keheranan
Berdasarkan buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, gerombolan pemberontak menggunakan truk yang sudah dicat menyerupai truk militer lengkap dengan bendera Merah Putih dan lambang Brimob.
Tak hanya itu, seragam yang dikenakan pasukan TII juga sama dengan Brimob lengkap helm tempur. Seragam Brimob waktu itu mirip seragam TNI yaitu hijau hanya lebih muda.
Anggota Brimob yang berada di pintu penjagaan tidak menyangka pagi itu adalah hari terakhir dalam hidup mereka. Saat gerombolan pemberontak penyerbu mendekat barulah petugas jaga menyadari bahwa mereka bukan anggota Brimob. Sayang, kesadaran itu datang terlambat.
Musuh langsung membidikkan senjata lalu menembak. Situasi menjadi kacau karena terjadi tembak-menembak dalam jarak dekat.
Pagi kelam itu menyisakan anggota Brimob yang sedang mandi, mencuci, dan buang air di sungai dekat markas Brimob. Seketika prajurit Brimob ini terkejut mendengar suara tembakan gencar di markas kompi.
Mereka langsung mengambil senjata dan berlari menuju markas. Pemandangan yang dilihat sangat mengerikan. Banyak anggota Brimob 5116 yang terbunuh karena pagi itu mereka sedang bersiap untuk sarapan.
Mereka mengepung dengan menggunakan strategi yang amat berani yakni menyamar sebagai anggota Resimen Pelopor Brigade Mobil (Brimob).
Baca juga: Mantan Kapolri Menangis, Pasukan Resimen Pelopor Brimob Keheranan
Berdasarkan buku Resimen Pelopor (Edisi Revisi), Pasukan Elite Yang Terlupakan, penulis Anton Agus Setyawan dan Andi M Darlis, Januari 2013, gerombolan pemberontak menggunakan truk yang sudah dicat menyerupai truk militer lengkap dengan bendera Merah Putih dan lambang Brimob.
Tak hanya itu, seragam yang dikenakan pasukan TII juga sama dengan Brimob lengkap helm tempur. Seragam Brimob waktu itu mirip seragam TNI yaitu hijau hanya lebih muda.
Anggota Brimob yang berada di pintu penjagaan tidak menyangka pagi itu adalah hari terakhir dalam hidup mereka. Saat gerombolan pemberontak penyerbu mendekat barulah petugas jaga menyadari bahwa mereka bukan anggota Brimob. Sayang, kesadaran itu datang terlambat.
Musuh langsung membidikkan senjata lalu menembak. Situasi menjadi kacau karena terjadi tembak-menembak dalam jarak dekat.
Pagi kelam itu menyisakan anggota Brimob yang sedang mandi, mencuci, dan buang air di sungai dekat markas Brimob. Seketika prajurit Brimob ini terkejut mendengar suara tembakan gencar di markas kompi.
Mereka langsung mengambil senjata dan berlari menuju markas. Pemandangan yang dilihat sangat mengerikan. Banyak anggota Brimob 5116 yang terbunuh karena pagi itu mereka sedang bersiap untuk sarapan.
tulis komentar anda