Kisah Horor Saung Ranggon Bekasi, Tempat Singgah Pangeran Jayakarta dan Pertapaan Soekarno
Minggu, 07 Agustus 2022 - 07:44 WIB
”Percaya tidak percaya, ada pengunjung main masuk dan foto tanpa izin atau permisi akhirnya keserupan, jadi tidak boleh sembarangan harus izin, tempat ini juga menjadi cagar budaya yang dilindungi pemerintah,” terangnya.
Sri menceritakah kisah mistis lainnya ada sekelompok orang yang datang hendak melakukan pertunjukkan seni, namun apesnya karena pertunjukan tersebut tanpa sepengetahuan atau izin dari juru kunci akhirnya rombongan tersebut keserupan massal hingga mereka menangis histeris.
”Pernah ada waktu itu ramai-ramai orang datang buat kesenian anak-anak ABG main datang pasang tenda saja, tari topeng, gendang dan jaipong tanpa izin. Entah gimana saat mau mulai itu semua nangis kejar (kesurupan massal),” ungkapnya.
Kemudian, saat tukang perabot yang asal nyelonong naik masuk ke dalam ruangan Saung Ranggon. Di dalam ruangan itu dia bahkan membuka kelambu atau tirai berisi guci dan benda pusaka.
”Saya lagi ada tamu dan ngantar ke atas, ketika tamu turun dia naik ke atas dan membuka sembarang tuh, tiba-tiba mental sampai bawah. Saya tanya kenapa dia bilang minta maaf, katanya melihat pria berjanggut panjang sedang bersila,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dalam Saung Ranggon, terdapat sejumlah benda pusaka peninggalan para wali benda-benda itu berupa keris dan belati. Terdapat pula guci berisi air yang hanya bisa di lihat pada waktu-waktu tertentu.
Area luar Saung Ranggong di kelilingi pagar berwarna hijau, untuk masuk ke dalamnya harus menaiki tujuh buah anak tangga di pintu utamanya. Dalam Saung Ranggon itu terdapat ruangan seluas 1 X 2 meter yang ditutup pakai tirai.
Saat masuk terlihat ada sebuah foto Nyi Roro Kidul, Wali Songo dan Presiden Soekarno dalam bingkai di dalam ruangan yang minim pencahayaan tersebut. Ada juga sajadah maupun perangkat alat solat seperti mukena dan sarung, di sekeliling tiap jendala juga ditutupi tirai.
Sri menceritakah kisah mistis lainnya ada sekelompok orang yang datang hendak melakukan pertunjukkan seni, namun apesnya karena pertunjukan tersebut tanpa sepengetahuan atau izin dari juru kunci akhirnya rombongan tersebut keserupan massal hingga mereka menangis histeris.
”Pernah ada waktu itu ramai-ramai orang datang buat kesenian anak-anak ABG main datang pasang tenda saja, tari topeng, gendang dan jaipong tanpa izin. Entah gimana saat mau mulai itu semua nangis kejar (kesurupan massal),” ungkapnya.
Kemudian, saat tukang perabot yang asal nyelonong naik masuk ke dalam ruangan Saung Ranggon. Di dalam ruangan itu dia bahkan membuka kelambu atau tirai berisi guci dan benda pusaka.
”Saya lagi ada tamu dan ngantar ke atas, ketika tamu turun dia naik ke atas dan membuka sembarang tuh, tiba-tiba mental sampai bawah. Saya tanya kenapa dia bilang minta maaf, katanya melihat pria berjanggut panjang sedang bersila,” ungkapnya.
Tak hanya itu, dalam Saung Ranggon, terdapat sejumlah benda pusaka peninggalan para wali benda-benda itu berupa keris dan belati. Terdapat pula guci berisi air yang hanya bisa di lihat pada waktu-waktu tertentu.
Area luar Saung Ranggong di kelilingi pagar berwarna hijau, untuk masuk ke dalamnya harus menaiki tujuh buah anak tangga di pintu utamanya. Dalam Saung Ranggon itu terdapat ruangan seluas 1 X 2 meter yang ditutup pakai tirai.
Saat masuk terlihat ada sebuah foto Nyi Roro Kidul, Wali Songo dan Presiden Soekarno dalam bingkai di dalam ruangan yang minim pencahayaan tersebut. Ada juga sajadah maupun perangkat alat solat seperti mukena dan sarung, di sekeliling tiap jendala juga ditutupi tirai.
Lihat Juga :
tulis komentar anda