Viral Video Warga Warakas Terima Nasi Anjing, Polres Jakut: Hanya Salah Paham
Minggu, 26 April 2020 - 20:48 WIB
JAKARTA - Sebuah video ibu-ibu mendapat nasi bungkus kertas coklat yang berlogo kepala anjing menjadi viral di tengah masyarakat Jakarta Utara. Selain berlogo kepala anjing, di pesan video tersebut juga tertulis 'Nasi Anjing, Nasi Orang Kecil, Bersahabat dengan Nasi Kucing #Jakartatahanbanting.'
Dalam video yang berdurasi 1 menit 10 detik ini menceritakan bahwa seorang wanita warga Warakas mendapat bungkusan nasi dari seseorang. Tanpa melihat dan bertanya terlebih dahulu, ibu-ibu ini langsung mengambil pemberian tersebut. "Saya di kasih nasi sama tiga orang. Nasi ini saya ambil, namanya juga dikasih. Ini nasinya ada bacaannya nasi anjing," ucap si ibu yang ada dalam video.
Dalam video tersebut muncul suara seorang pria ikut menjelaskan tentang nasi bungkus yang diperlihatkan sang ibu tadi. "Buat orang yang enggak tahu dikasih nasi bungkus sangkanya sembako buat yang tidak mampu," ucap si pria yang tidak terlihat dalam video tersebut. Menurut pria tersebut, nasi tersebut bukanlah untuk manusia tapi makanan anjing.
Pendiri Yayasan Qahal, Biantoro Setijo, selaku pihak yang membagikan bungkusan itu mengatakan, pembagian makanan/nasi bungkus ini untuk kalangan tidak mampu. "Pertama kami bagikan sebelum puasa dan kami juga bagikan sebelum puasa bagi yang tidak punya biasa buka puasa," Kata Biantoro di Mapolres Jakarta Utara, Minggu (26/4/2020).
Sebelum video viral ini beredar, Biantoro mengungkapkan bahwa sudah membagikan makanan serupa di lima wilayah DKI Jakarta. "Total sudah kami beri 11.000 bungkus nasi selama empat hari," ungkapnya.
Biantoro menjelaskan, penamaan Nasi Anjing merupakan kekeliruannya. "Nasi kucing sudah terkenal dan memang jumlahnya sedikit. Kami jelaskan, kenapa nasi anjing? karena lebih banyak dari nasi kucing dan isinya juga hampir sama, isi nasi kami teri, cumi dan pete," jelasnya.
Menurut Biantoro, dengan adanya nasi ini membuat masyarakat bisa tahan banting melawan virus Corona. "Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat. Saya akui memang tidak ada komunikasi yang sampai. Padahal pikir kami logo anjing adalah lambang kesetiaan. Dan untuk itu kami akan ganti menjadi nasi semut lambang pekerja," bebernya.
Ketua RT 11 RW 12, Aayim mengatakan bahwa pembagian bungkusan ini memang tidak terkoordinasi dengan baik sehingga ada kesalahpahaman dalam penerimaannya. "Warga kaget dan langsung membuang nasi yang didapat, dan kami laporkan kepada polisi kejadian ini," Ungkapnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Wirdhanto Hadicaksono, membenarkan adanya pembagian nasi bungkus di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (25/4/2020). Wirdhanto mengatakan bahwa perkara pembagian ini sudah diselesaikan dengan baik dari pemberi maupun penerima nasi.
"Kita lakukan klarifikasi. Kita cuma klarifikasi saja, tidak menaikkan status," ucapnya di Polres Jakut, Minggu (26/4/2020). Dari keterangan kedua pihak, Polisi mengungkapkan ada kesalahpahaman, sehingga masalah ini sudah terselesaikan dengan baik.
Dalam video yang berdurasi 1 menit 10 detik ini menceritakan bahwa seorang wanita warga Warakas mendapat bungkusan nasi dari seseorang. Tanpa melihat dan bertanya terlebih dahulu, ibu-ibu ini langsung mengambil pemberian tersebut. "Saya di kasih nasi sama tiga orang. Nasi ini saya ambil, namanya juga dikasih. Ini nasinya ada bacaannya nasi anjing," ucap si ibu yang ada dalam video.
Dalam video tersebut muncul suara seorang pria ikut menjelaskan tentang nasi bungkus yang diperlihatkan sang ibu tadi. "Buat orang yang enggak tahu dikasih nasi bungkus sangkanya sembako buat yang tidak mampu," ucap si pria yang tidak terlihat dalam video tersebut. Menurut pria tersebut, nasi tersebut bukanlah untuk manusia tapi makanan anjing.
Pendiri Yayasan Qahal, Biantoro Setijo, selaku pihak yang membagikan bungkusan itu mengatakan, pembagian makanan/nasi bungkus ini untuk kalangan tidak mampu. "Pertama kami bagikan sebelum puasa dan kami juga bagikan sebelum puasa bagi yang tidak punya biasa buka puasa," Kata Biantoro di Mapolres Jakarta Utara, Minggu (26/4/2020).
Sebelum video viral ini beredar, Biantoro mengungkapkan bahwa sudah membagikan makanan serupa di lima wilayah DKI Jakarta. "Total sudah kami beri 11.000 bungkus nasi selama empat hari," ungkapnya.
Biantoro menjelaskan, penamaan Nasi Anjing merupakan kekeliruannya. "Nasi kucing sudah terkenal dan memang jumlahnya sedikit. Kami jelaskan, kenapa nasi anjing? karena lebih banyak dari nasi kucing dan isinya juga hampir sama, isi nasi kami teri, cumi dan pete," jelasnya.
Menurut Biantoro, dengan adanya nasi ini membuat masyarakat bisa tahan banting melawan virus Corona. "Saya meminta maaf kepada seluruh masyarakat. Saya akui memang tidak ada komunikasi yang sampai. Padahal pikir kami logo anjing adalah lambang kesetiaan. Dan untuk itu kami akan ganti menjadi nasi semut lambang pekerja," bebernya.
Ketua RT 11 RW 12, Aayim mengatakan bahwa pembagian bungkusan ini memang tidak terkoordinasi dengan baik sehingga ada kesalahpahaman dalam penerimaannya. "Warga kaget dan langsung membuang nasi yang didapat, dan kami laporkan kepada polisi kejadian ini," Ungkapnya.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, Kompol Wirdhanto Hadicaksono, membenarkan adanya pembagian nasi bungkus di sekitar Masjid Babah Alun, Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (25/4/2020). Wirdhanto mengatakan bahwa perkara pembagian ini sudah diselesaikan dengan baik dari pemberi maupun penerima nasi.
"Kita lakukan klarifikasi. Kita cuma klarifikasi saja, tidak menaikkan status," ucapnya di Polres Jakut, Minggu (26/4/2020). Dari keterangan kedua pihak, Polisi mengungkapkan ada kesalahpahaman, sehingga masalah ini sudah terselesaikan dengan baik.
(thm)
tulis komentar anda