Waspada! Jabodetabek Masih Dilanda Hujan Sedang-Lebat Sepekan ke Depan
Sabtu, 16 Juli 2022 - 21:55 WIB
JAKARTA - Masyarakat di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) diimbau mewaspada potensi hujan sedang sampai lebat. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat masih akan melanda wilayah Jabodetabek hingga sepekan ke depan.
“Untuk wilayah Jabodetabek masih perlu diwaspadai potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang-sore hari, terutama di wilayah Barat, Timur, dan Selatan,” ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Sabtu (16/7/2022).
BMKG telah mengeluarkan prakiraan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia selama sepekan ke depan, meskipun telah memasuki musim kemarau.
Hal ini disebabkan oleh masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan. Di antaranya fenomena La Nina yang pada bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.
Menurut Guswanto, meskipun saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, namun, karena adanya fenomena-fenomena atmosfer tersebut memicu terjadinya dinamika cuaca yang berdampak masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Guswanto mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap kemungkinan adanya potensi hujan yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan banjir bandang.
Terkait musim kemarau, Guswanto juga mewanti-wanti agar masyarakat waspada terhadap dampak kekeringan.
“Hemat dan gunakan air secara bijak. Supaya dampak kekeringan akibat kemarau bisa kita hadapi bersama,” pungkasnya.
“Untuk wilayah Jabodetabek masih perlu diwaspadai potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat atau petir dan angin kencang pada siang-sore hari, terutama di wilayah Barat, Timur, dan Selatan,” ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto, Sabtu (16/7/2022).
BMKG telah mengeluarkan prakiraan hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia selama sepekan ke depan, meskipun telah memasuki musim kemarau.
Hal ini disebabkan oleh masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan. Di antaranya fenomena La Nina yang pada bulan Juli ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.
Menurut Guswanto, meskipun saat ini sebagian besar wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau, namun, karena adanya fenomena-fenomena atmosfer tersebut memicu terjadinya dinamika cuaca yang berdampak masih turunnya hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Guswanto mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai terhadap kemungkinan adanya potensi hujan yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan banjir bandang.
Terkait musim kemarau, Guswanto juga mewanti-wanti agar masyarakat waspada terhadap dampak kekeringan.
“Hemat dan gunakan air secara bijak. Supaya dampak kekeringan akibat kemarau bisa kita hadapi bersama,” pungkasnya.
(thm)
tulis komentar anda