PKL di Kawasan RSUD Cengkareng Ditertibkan, Kini Muncul Masalah Parkir Liar
Senin, 11 Juli 2022 - 16:34 WIB
Penataan kawasan RSUD Cengkareng, Jakarta Barata, masih belum membuahkan hasil maksimal. Setelah menertibkan PKL, parkir liar malah menjamur. Foto: SINDOnews/Yan Yusuf
JAKARTA - Penataan kawasan RSUD Cengkareng, Jakarta Barata, masih belum membuahkan hasil maksimal. Setelah menertibkan PKL, parkir liar malah menjamur. Alhasil, kemacetan lalu lintas kembali muncul di kawasan itu.
Pantauan di lokasi terlihat sejumlah kendaraan mewah memenuhi pinggiran RSUD. Mereka tersebar di jalan menuju ruko Mutiara Palm, serta Jalan Gunung Pangrango yang dahulunya dipenuhi lapak PKL.
Kondisi demikian membuat jalanan yang semestinya bisa dilalui dua kendaraan menjadi hanya satu hingga menciptakan penyempitan (bottle neck). Imbasnya, kemacetan tak terhindarkan hingga ratusan meter.
“Untuk 100 meter butuh 15 menit,” kata Beni (30), pengendara sepeda motor saat ditemui di lokasi, Senin (11/7/2022).
Jalan Pangrango sepekan lalu masih dipenuhi sejumlah PKL. Mereka memenuhi dua sisi jalan dan menggelar lapaknya, dari makanan, cemilan, minuman, hingga aksesori di kedua sisi trotoar.
Namun sejak Senin pagi, nyaris tak terlihat lagi PKL, warung semi permanen, dan dua pos ronda di sana. Sepeda motor milik masyarakat yang membeli atau jajan mulai tak terlihat karena tidak adanya aktivitas jual-beli.
Namun jalanan tetap macet lantaran banyak kendaraan yang terparkir di pinggir jalan. Beberapa pemilik mengakui sengaja parkir di pinggiran jalan karena parkiran RSUD yang penuh.
“Habis tidak ada parkir. Lagi pula saya tidak lama,” kata Toto, pria berusia sekitar 40 tahun yang membawa mobil Sigra putih.
Pantauan di lokasi terlihat sejumlah kendaraan mewah memenuhi pinggiran RSUD. Mereka tersebar di jalan menuju ruko Mutiara Palm, serta Jalan Gunung Pangrango yang dahulunya dipenuhi lapak PKL.
Kondisi demikian membuat jalanan yang semestinya bisa dilalui dua kendaraan menjadi hanya satu hingga menciptakan penyempitan (bottle neck). Imbasnya, kemacetan tak terhindarkan hingga ratusan meter.
“Untuk 100 meter butuh 15 menit,” kata Beni (30), pengendara sepeda motor saat ditemui di lokasi, Senin (11/7/2022).
Jalan Pangrango sepekan lalu masih dipenuhi sejumlah PKL. Mereka memenuhi dua sisi jalan dan menggelar lapaknya, dari makanan, cemilan, minuman, hingga aksesori di kedua sisi trotoar.
Namun sejak Senin pagi, nyaris tak terlihat lagi PKL, warung semi permanen, dan dua pos ronda di sana. Sepeda motor milik masyarakat yang membeli atau jajan mulai tak terlihat karena tidak adanya aktivitas jual-beli.
Namun jalanan tetap macet lantaran banyak kendaraan yang terparkir di pinggir jalan. Beberapa pemilik mengakui sengaja parkir di pinggiran jalan karena parkiran RSUD yang penuh.
“Habis tidak ada parkir. Lagi pula saya tidak lama,” kata Toto, pria berusia sekitar 40 tahun yang membawa mobil Sigra putih.
tulis komentar anda