Kreatif, PPSU Sunter Jaya Bikin Sapu dan Pengki dari Sampah Anorganik
Selasa, 21 Juni 2022 - 14:46 WIB
JAKARTA - Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum ( PPSU ) Kelurahan Sunter Jaya membuat sapu dan pengki dari olahan sampah . Kreativitas dengan memilah dan kelola sampah dikreasikan menjadi barang bermanfaat tersebut.
Lurah Sunter Jaya Eka Persilian Yeluma mengatakan, kreativitas ini dilakukan dalam memeriahkan momen Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah yang digelar selama sepekan.
"Sampah hasil pilah dari Bank Sampah Kantor Kelurahan Sunter Jaya kami olah menjadi barang-barang bermanfaat," kata Eka saat dikonfirmasi, Selasa (21/6/2022).
Dijelaskan Eka, sapu lidi yang biasanya berbahan dari daun kelapa dikreasikan dari bekas galon air mineral sekali pakai. Sampah anorganik itu disebut memiliki nilai jual kecil sehingga lebih baik dikreasikan menjadi barang bermanfaat.
Sedangkan pengki dikreasikan dari bekas jeriken yang dibelah menjadi dua bagian.
"Ada 15 sapu dan sepuluh pengki yang sementara kami b uat. Nantinya akan kami buat lebih banyak lagi," jelasnya. Baca juga: Taman Kardus, Destinasi Unik Dari Sampah Daur Ulang
Ke depan, dipastikannya kreasi sampah anorganik terus digaungkan sejalan dengan semangat Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah. Dengan begitu, semangat itu diharapkan menular pada setiap rumah tangga khususnya di Kelurahan Sunter Jaya.
"Sapu dan pengki hasil kreasi itu sudah kami gunakan saat HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor) di Jalan Danau Sunter. Mudah-mudahan bisa menjadi contoh kepada masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah baik anorganik maupun organik," pungkasnya.
Lurah Sunter Jaya Eka Persilian Yeluma mengatakan, kreativitas ini dilakukan dalam memeriahkan momen Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah yang digelar selama sepekan.
"Sampah hasil pilah dari Bank Sampah Kantor Kelurahan Sunter Jaya kami olah menjadi barang-barang bermanfaat," kata Eka saat dikonfirmasi, Selasa (21/6/2022).
Dijelaskan Eka, sapu lidi yang biasanya berbahan dari daun kelapa dikreasikan dari bekas galon air mineral sekali pakai. Sampah anorganik itu disebut memiliki nilai jual kecil sehingga lebih baik dikreasikan menjadi barang bermanfaat.
Sedangkan pengki dikreasikan dari bekas jeriken yang dibelah menjadi dua bagian.
"Ada 15 sapu dan sepuluh pengki yang sementara kami b uat. Nantinya akan kami buat lebih banyak lagi," jelasnya. Baca juga: Taman Kardus, Destinasi Unik Dari Sampah Daur Ulang
Ke depan, dipastikannya kreasi sampah anorganik terus digaungkan sejalan dengan semangat Pekan Gerakan Jakarta Sadar Sampah. Dengan begitu, semangat itu diharapkan menular pada setiap rumah tangga khususnya di Kelurahan Sunter Jaya.
"Sapu dan pengki hasil kreasi itu sudah kami gunakan saat HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor) di Jalan Danau Sunter. Mudah-mudahan bisa menjadi contoh kepada masyarakat untuk memilah dan mengelola sampah baik anorganik maupun organik," pungkasnya.
(mhd)
tulis komentar anda