TIM Bukan soal Masa Lalu, Anies: Tapi Masa Depan!
Sabtu, 18 Juni 2022 - 02:15 WIB
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan berbicara Taman Ismail Marzuki (TIM) bukan soal masa lalu, melainkan tentang masa depan. TIM hampir rampung secara bertahap dimulai peresmian Galeri Seni dan Annex.
”Taman Ismail Marzuki bukan tentang masa lalu. Taman Ismail Marzuki adalah juga tentang masa depan. Yang disiapkan hari ini adalah untuk masa depan. Kita melakukan revitalisasi ini bukan tentang bangunan fisik,” kata Anies, Jumat (17/6/2022).
”Ini adalah tentang membangun ekosistem. Dimana kegiatan kesenian kebudayaan bisa tumbuh dan berkembang dan kita ingin Jakarta menjadi salah satu pusat kebudayaan dunia dan ini menjadi salahs atu kontributor pentingnya lewat TIM,”ucapnya.
Anies berharap hadirnya TIM sebagai pusat kesenian di Jakarta kebudayaan dapat berkembang. Bahkan, Ia berpesan TIM harus dikelola dengan penuh tanggungjawab guna memajukan pendidikan kebudayaan.
”Karena itulah kita berharap sekali setelah penuntasan ini, pemanfaatannya sesungguhnya untuk pengembangan bidang kesenian, pengembangan kebudayaan. Saya ingin garis bawahi. tempat ini nantinya harus dikelola sebagai tanggung jawab negara,” tegasnya.
Eks Mendikbud itu menekankan TIM tak boleh dijadikan tempat meraup keuntungan atau dikomersilkan. ”Tempat ini tidak boleh dijadikan sebagai tempat mencari keuntungan. Kita ingin kebudayan kesenian sebagai kehidupan bukan semata-semata sebagai penghidupan,” ungkapnya.
Turut hadir Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Komisaris Utama (Komut) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hamdan Zoelva, Dirut Jakpro Widi Amanasto dan Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Danton Sihombing.
”Taman Ismail Marzuki bukan tentang masa lalu. Taman Ismail Marzuki adalah juga tentang masa depan. Yang disiapkan hari ini adalah untuk masa depan. Kita melakukan revitalisasi ini bukan tentang bangunan fisik,” kata Anies, Jumat (17/6/2022).
”Ini adalah tentang membangun ekosistem. Dimana kegiatan kesenian kebudayaan bisa tumbuh dan berkembang dan kita ingin Jakarta menjadi salah satu pusat kebudayaan dunia dan ini menjadi salahs atu kontributor pentingnya lewat TIM,”ucapnya.
Anies berharap hadirnya TIM sebagai pusat kesenian di Jakarta kebudayaan dapat berkembang. Bahkan, Ia berpesan TIM harus dikelola dengan penuh tanggungjawab guna memajukan pendidikan kebudayaan.
”Karena itulah kita berharap sekali setelah penuntasan ini, pemanfaatannya sesungguhnya untuk pengembangan bidang kesenian, pengembangan kebudayaan. Saya ingin garis bawahi. tempat ini nantinya harus dikelola sebagai tanggung jawab negara,” tegasnya.
Baca Juga
Eks Mendikbud itu menekankan TIM tak boleh dijadikan tempat meraup keuntungan atau dikomersilkan. ”Tempat ini tidak boleh dijadikan sebagai tempat mencari keuntungan. Kita ingin kebudayan kesenian sebagai kehidupan bukan semata-semata sebagai penghidupan,” ungkapnya.
Turut hadir Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Komisaris Utama (Komut) PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Hamdan Zoelva, Dirut Jakpro Widi Amanasto dan Ketua Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) Danton Sihombing.
(ams)
tulis komentar anda