Kisah Mistis Kuburan Motor di Bekasi, Terdengar Suara Klakson dan Lampu Mobil Menyala
Kamis, 12 Mei 2022 - 13:47 WIB
JAKARTA - Rumor dan cerita mistis sangat akrab dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah kuburan motor di Teluk Pucung, Bekasi Utara, Kota Bekasi .
Ya, di lahan seluas 2.500 meter persegi tersebut terdapat ribuan motor yang teronggok tak diambil pemiliknya. Konon, kuburan motor ini sudah ada sejak tahun 1990-an, sehingga tidak mengherankan jika motor-motor ini kondisinya sudah berkarat dan lapuk dimakan usia, terbelit sulur-sulur tanaman liar.
Kebanyakan, motor tersebut adalah hasil sitaan dan razia polisi. Ada pula beberapa kendaraan lain seperti mobil yang dikabarkan bekas kecelakaan lalu.
Lalu apa yang membuat Kuburan Motor Teluk Pucung ini jadi buah bibir? Lokasinya yang bersebelahan dengan pemakaman umum, kerap kali disangkutpautkan dengan kejadian-kejadian ganjil di luar akal sehat.
Dilansir dari sejumlah sumber, sejumlah warga mengaku sering mendengar klakson yang asalnya dari tempat ini. Seorang pemilik warung bernama Radiatun merupakan salah satu saksi dari kejadian tersebut.
Dia mengaku pernah mendengar suara ketukan hingga klakson di tengah malam yang sepi. Warung milik Radiatun berada di sebelah kuburan motor dan hanya dibatasi tembok saja.
Cerita lain juga datang dari Udin, sang penjaga kuburan motor. Dilansir dari channel YouTube Lentera Malam, Udin mengaku bahwa klakson kendaraan yang berbunyi memang sudah jadi hal lumrah.
“Yang anehnya, aki tuh sudah dicopot, masak masih bisa bunyi?” ujarnya keheranan. Selain itu, kadang terdapat juga pemandangan lampu mobil yang menyala sendiri.
Ada juga suara klakson datang dari mobil tahun 90-an yang sudah hancur bentuknya. Mobil-mobil yang dirongsok adalah bekas kecelakaan, termasuk bekas “melindas” orang.
Udin juga pernah mendapatkan pengalaman melihat penampakan hantu. Sosok tersebut biasa berwujud kakek-kakek atau nenek-nenek. Ketika Udin mengejarnya hingga masuk ke dalam bus, sosok makhluk halus tersebut langsung menghilang.
Menurut cerita asli warga Teluk Pucung yang didengar Udin, area belakang dari kuburan motor adalah bekas tempat penjagalan manusia di zaman penjajahan.
Ya, di lahan seluas 2.500 meter persegi tersebut terdapat ribuan motor yang teronggok tak diambil pemiliknya. Konon, kuburan motor ini sudah ada sejak tahun 1990-an, sehingga tidak mengherankan jika motor-motor ini kondisinya sudah berkarat dan lapuk dimakan usia, terbelit sulur-sulur tanaman liar.
Kebanyakan, motor tersebut adalah hasil sitaan dan razia polisi. Ada pula beberapa kendaraan lain seperti mobil yang dikabarkan bekas kecelakaan lalu.
Lalu apa yang membuat Kuburan Motor Teluk Pucung ini jadi buah bibir? Lokasinya yang bersebelahan dengan pemakaman umum, kerap kali disangkutpautkan dengan kejadian-kejadian ganjil di luar akal sehat.
Dilansir dari sejumlah sumber, sejumlah warga mengaku sering mendengar klakson yang asalnya dari tempat ini. Seorang pemilik warung bernama Radiatun merupakan salah satu saksi dari kejadian tersebut.
Dia mengaku pernah mendengar suara ketukan hingga klakson di tengah malam yang sepi. Warung milik Radiatun berada di sebelah kuburan motor dan hanya dibatasi tembok saja.
Cerita lain juga datang dari Udin, sang penjaga kuburan motor. Dilansir dari channel YouTube Lentera Malam, Udin mengaku bahwa klakson kendaraan yang berbunyi memang sudah jadi hal lumrah.
“Yang anehnya, aki tuh sudah dicopot, masak masih bisa bunyi?” ujarnya keheranan. Selain itu, kadang terdapat juga pemandangan lampu mobil yang menyala sendiri.
Ada juga suara klakson datang dari mobil tahun 90-an yang sudah hancur bentuknya. Mobil-mobil yang dirongsok adalah bekas kecelakaan, termasuk bekas “melindas” orang.
Udin juga pernah mendapatkan pengalaman melihat penampakan hantu. Sosok tersebut biasa berwujud kakek-kakek atau nenek-nenek. Ketika Udin mengejarnya hingga masuk ke dalam bus, sosok makhluk halus tersebut langsung menghilang.
Menurut cerita asli warga Teluk Pucung yang didengar Udin, area belakang dari kuburan motor adalah bekas tempat penjagalan manusia di zaman penjajahan.
(hab)
tulis komentar anda