Ada Detektif Pantau dan Lacak Warga Positif COVID-19 di Kota Bogor

Minggu, 21 Juni 2020 - 14:43 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Foto/Dok/SINDOnews
BOGOR - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terus menekan laju persebaran COVID-19 di wilayah berjuluk kota hujan. Berbagai cara ditempuh untuk mengingatkan warganya tetap mewaspadai penularan virus yang belum ditemukan vaksinnya ini.

Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut, ada tiga langkah yang dilakukan Pemkot Bogor, yakni penguatan mitigasi infeksi, test swab massif, hingga kampanye penerapan protokol kesehatan di masyarakat. (Baca juga; Kasus Positif COVID-19 Klaster Mitra 10 Bertambah Lagi Jadi 12 Orang )

"Pada poin penguatan mitigasi infeksi, kami membangun sistem lacak dan sistem pantau. Yang sering kita dengar istilah surveillance. Kami lakukan penguatan pasukan di lapangan. Kami sebut pasukan ini Detektif Covid (Deteksi Aktif Covid). Jadi, Detektif Covid ini ada dua unit di dalamnya, yakni unit pelacak dan unit pemantau," ungkap Bima Arya, Sabtu (19/6/2020).



Bima menjelaskan, tugas unit pelacak di pasukan Detektif Covid adalah untuk melacak atau supporting orang-orang yang teridentifikasi positif. "Mereka harus menentukan ODP-nya semaksimal mungkin, seakurat mungkin setelah diketahui adanya yang positif,” katanya.

Unit pelacak ini terdiri dari tim di kecamatan, kelurahan, ada Babinsa, Bhabinkamtibmas dan ada juga perwakilan Puskesmas di situ. Seluruhnya ada 370 orang. “Tingkat kecamatan masing-masing lima orang dan ada juga di tingkat kelurahan masing-masing lima orang," lanjut Bima.

Untuk unit pemantau, lanjut Bima, tugasnya untuk memastikan agar orang-orang yang ODP tetap dipantau dan tidak ke mana-mana selama 14 hari. "Unit pemantau diperkuat 822 orang di seluruh Kota Bogor karena kita rekrut untuk menguatkan tim yang ada di Puskesmas. Ditambah satu kader di RW Siaga. Jadi ada 822 orang. Pasukan Detektif Covid ini diharapkan bisa mengidentifikasi secara aktif," katanya.

Bima melanjutkan, langkah berikutnya adalah melakukan test swab secara masif hingga mencapai standar yang ditetapkan WHO. "Jadi sekarang kita fokus pada swab. Rapid akan terus dilaksanakan tapi yang kita genjot adalah swab test,” tegasnya. (Baca juga; 4.474 Pengunjung Serbu Taman Mini Indonesia Indah )

Saat ini, jumlah test swab di Kota Bogor adalah 3.596 tes swab yang menghasilkan 163 positif, dan ribu ODP. “Kita ingin agar angka ini terus dinaikan sehingga paling tidak mendekati standar dari WHO. Ada rumusan WHO dengan confidence level 95%, paling tidak Kota Bogor harus melakukan sampai 8.500 swab test dengan menimbang jumlah penduduk Kota Bogor yang 1 juta jiwa," terang Bima.

Langkah berikutnya, kata Bima, adalah kampanye masif terkait protokol kesehatan, seperti pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan. "Itu akan kita gencarkan lagi. Saya minta seluruh OPD, kepala dinas dan camat melakukan kegiatan sidak masker setiap hari,” ucapnya.
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More