Terus Melandai, Dinkes Catat Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Kini 917
Selasa, 03 Mei 2022 - 07:41 WIB
JAKARTA - Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya mengendalikan pandemi COVID-19. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia memaparkan berdasarkan data Senin (2/5/2022) Dinkes mencatat jumlah kasus aktif di Jakarta hari ini turun sejumlah 50 kasus.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 917 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Dwi dalam keterangannya dikutip, Selasa (3/5/2022).
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron. Upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," sambungnya.
Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat dilakukan tes PCR sebanyak 4.476 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 3.341 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 88 positif dan 3.253 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 9.236 orang dites, dengan hasil 31 positif dan 9.205 negatif. Perlu diketahui, hasil tes Antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.231.709 dengan tingkat kesembuhan 98,7%, dan total 15.277 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," jelasnya.
Dwi juga menyampaikan target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 44.636 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 1.000.268 per sejuta penduduk," jelasnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut positivity rate di Jakarta sudah di bawah standar organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 2,0%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,7%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," tuturnya.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 917 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Dwi dalam keterangannya dikutip, Selasa (3/5/2022).
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron. Upaya 3T terus digalakan, selain vaksinasi COVID-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," sambungnya.
Data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta mencatat dilakukan tes PCR sebanyak 4.476 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 3.341 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 88 positif dan 3.253 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 9.236 orang dites, dengan hasil 31 positif dan 9.205 negatif. Perlu diketahui, hasil tes Antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.231.709 dengan tingkat kesembuhan 98,7%, dan total 15.277 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," jelasnya.
Dwi juga menyampaikan target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 44.636 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 1.000.268 per sejuta penduduk," jelasnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut positivity rate di Jakarta sudah di bawah standar organisasi kesehatan dunia (WHO).
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 2,0%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 11,7%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," tuturnya.
(kri)
tulis komentar anda