3 Peninggalan Fauzi Bowo saat Menjabat Gubernur DKI Jakarta
Senin, 25 April 2022 - 06:01 WIB
Penerapan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day di Jakarta awalnya pertama kali dilakukan pada 23 Mei 2002 dan dilakukan satu kali dalam sebulan. Namun, saat Fauzi Bowo menjadi Gubernur DKI Jakarta, Car Free Day ini diadakan sekali dalam seminggu.
Adapun alasan kebijakan ini adalah karena Foke menuruti aspirasi warga Jakarta yang menginginkan CFD diselenggarakan lebih sering. Program ini juga dirasa memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk memulihkan kualitas udara dan mengurangi polusi kendaraan.
3. Jalan Layang Non-Tol Casablanca
Proyek Jalan Layang Non-Tol Tanah Abang-Kampung Melayu ini diresmikan pada masa Gubernur Joko Widodo. Tepatnya pada 30 Desember 2013. Namun, perlu diketahui bahwa jalan layang non-tol Casablanca ini sudah dirancang dan diprakarsai oleh Fauzi Bowo.
Hanya saja, saat peresmiannya Foke sudah tidak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pembangunan jalan layang ini dimulai pada tahun 2010 dan menelan biaya sekitar Rp840 Miliar.
Proyek ini dibangun sepanjang Jalan Casablanca hingga melintang di atas jalan Jenderal Sudirman. Kala itu, harapan dibangunnya jalan layang ini adalah bisa mengurangi tingkat kemacetan kendaraan setiap harinya. Jalan Layang Casablanca ini ditaksir mampu menampung 7.200 kendaraan setiap jamnya.
Adapun alasan kebijakan ini adalah karena Foke menuruti aspirasi warga Jakarta yang menginginkan CFD diselenggarakan lebih sering. Program ini juga dirasa memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk memulihkan kualitas udara dan mengurangi polusi kendaraan.
3. Jalan Layang Non-Tol Casablanca
Proyek Jalan Layang Non-Tol Tanah Abang-Kampung Melayu ini diresmikan pada masa Gubernur Joko Widodo. Tepatnya pada 30 Desember 2013. Namun, perlu diketahui bahwa jalan layang non-tol Casablanca ini sudah dirancang dan diprakarsai oleh Fauzi Bowo.
Hanya saja, saat peresmiannya Foke sudah tidak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pembangunan jalan layang ini dimulai pada tahun 2010 dan menelan biaya sekitar Rp840 Miliar.
Proyek ini dibangun sepanjang Jalan Casablanca hingga melintang di atas jalan Jenderal Sudirman. Kala itu, harapan dibangunnya jalan layang ini adalah bisa mengurangi tingkat kemacetan kendaraan setiap harinya. Jalan Layang Casablanca ini ditaksir mampu menampung 7.200 kendaraan setiap jamnya.
(hab)
tulis komentar anda