3 Peninggalan Fauzi Bowo saat Menjabat Gubernur DKI Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Fauzi Bowo atau biasa dikenal dengan Foke merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012. Kala itu, Foke yang berpasangan dengan Prijanto berhasil mengalahkan pasangan Adang Daradjatun-Dani Anwar.
Sebelum menjadi Gubernur, dia juga sempat menjadi Wakil Gubernur Jakarta kala dipimpin oleh Sutiyoso. Dalam masa jabatannya, kontribusi Fauzi Bowo untuk DKI Jakarta cukup banyak.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa peninggalan Foke selama menjadi Gubernur Jakarta.
1. Jalan Layang Non-Tol Antasari-Blok M
Pembangunan jalan layan non-tol ini menjadi salah satu warisan yang ditinggalkan Foke. Pembangunannya sendiri telah dilakukan sejak bulan November tahun 2010. Setelah itu, pada 2 November 2012, jalan layang yang menghubungkan Antasari dengan Blok M diresmikan.
Jalan layang ini diketahui memiliki panjang sekitar 4.876,00 meter dengan lebar 8,75 meter. Ruas jembatan layang dimulai dari Pasar Inpres Cipete sampai Lapangan Mabak Blok M.
Ditangani oleh lima pengembang, pembangunan Jalan Layang Antasari-Blok M ini menghabiskan dana sekitar Rp737 miliar. Adapun sumber pendanaannya berasal dari APBD DKI Jakarta tahun 2010, 2011, dan 2012.
2. Car Free Day
Penerapan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day di Jakarta awalnya pertama kali dilakukan pada 23 Mei 2002 dan dilakukan satu kali dalam sebulan. Namun, saat Fauzi Bowo menjadi Gubernur DKI Jakarta, Car Free Day ini diadakan sekali dalam seminggu.
Adapun alasan kebijakan ini adalah karena Foke menuruti aspirasi warga Jakarta yang menginginkan CFD diselenggarakan lebih sering. Program ini juga dirasa memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk memulihkan kualitas udara dan mengurangi polusi kendaraan.
3. Jalan Layang Non-Tol Casablanca
Proyek Jalan Layang Non-Tol Tanah Abang-Kampung Melayu ini diresmikan pada masa Gubernur Joko Widodo. Tepatnya pada 30 Desember 2013. Namun, perlu diketahui bahwa jalan layang non-tol Casablanca ini sudah dirancang dan diprakarsai oleh Fauzi Bowo.
Hanya saja, saat peresmiannya Foke sudah tidak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pembangunan jalan layang ini dimulai pada tahun 2010 dan menelan biaya sekitar Rp840 Miliar.
Proyek ini dibangun sepanjang Jalan Casablanca hingga melintang di atas jalan Jenderal Sudirman. Kala itu, harapan dibangunnya jalan layang ini adalah bisa mengurangi tingkat kemacetan kendaraan setiap harinya. Jalan Layang Casablanca ini ditaksir mampu menampung 7.200 kendaraan setiap jamnya.
Sebelum menjadi Gubernur, dia juga sempat menjadi Wakil Gubernur Jakarta kala dipimpin oleh Sutiyoso. Dalam masa jabatannya, kontribusi Fauzi Bowo untuk DKI Jakarta cukup banyak.
Dihimpun dari berbagai sumber, berikut beberapa peninggalan Foke selama menjadi Gubernur Jakarta.
1. Jalan Layang Non-Tol Antasari-Blok M
Pembangunan jalan layan non-tol ini menjadi salah satu warisan yang ditinggalkan Foke. Pembangunannya sendiri telah dilakukan sejak bulan November tahun 2010. Setelah itu, pada 2 November 2012, jalan layang yang menghubungkan Antasari dengan Blok M diresmikan.
Jalan layang ini diketahui memiliki panjang sekitar 4.876,00 meter dengan lebar 8,75 meter. Ruas jembatan layang dimulai dari Pasar Inpres Cipete sampai Lapangan Mabak Blok M.
Ditangani oleh lima pengembang, pembangunan Jalan Layang Antasari-Blok M ini menghabiskan dana sekitar Rp737 miliar. Adapun sumber pendanaannya berasal dari APBD DKI Jakarta tahun 2010, 2011, dan 2012.
2. Car Free Day
Penerapan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau Car Free Day di Jakarta awalnya pertama kali dilakukan pada 23 Mei 2002 dan dilakukan satu kali dalam sebulan. Namun, saat Fauzi Bowo menjadi Gubernur DKI Jakarta, Car Free Day ini diadakan sekali dalam seminggu.
Adapun alasan kebijakan ini adalah karena Foke menuruti aspirasi warga Jakarta yang menginginkan CFD diselenggarakan lebih sering. Program ini juga dirasa memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk memulihkan kualitas udara dan mengurangi polusi kendaraan.
3. Jalan Layang Non-Tol Casablanca
Proyek Jalan Layang Non-Tol Tanah Abang-Kampung Melayu ini diresmikan pada masa Gubernur Joko Widodo. Tepatnya pada 30 Desember 2013. Namun, perlu diketahui bahwa jalan layang non-tol Casablanca ini sudah dirancang dan diprakarsai oleh Fauzi Bowo.
Hanya saja, saat peresmiannya Foke sudah tidak lagi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Pembangunan jalan layang ini dimulai pada tahun 2010 dan menelan biaya sekitar Rp840 Miliar.
Proyek ini dibangun sepanjang Jalan Casablanca hingga melintang di atas jalan Jenderal Sudirman. Kala itu, harapan dibangunnya jalan layang ini adalah bisa mengurangi tingkat kemacetan kendaraan setiap harinya. Jalan Layang Casablanca ini ditaksir mampu menampung 7.200 kendaraan setiap jamnya.
(hab)