Aksi Heroik Pelopor Brimob Kontak Tembak dengan AL Malaysia di Laut China Selatan
Sabtu, 19 Maret 2022 - 06:25 WIB
Agen Polisi Roebino mendengar beberapa teriakan dan suara tubuh manusia yang tercebur ke laut. Rupanya, beberapa anggota Pelopor dan AL Malaysia tertembak.
Aipda Amjiatak lalu memerintahkan anak buahnya menembakkan pelontar granat ke arah kapal musuh. Tembakan pertama meleset dan granat jatuh ke laut. Namun, tembakan kedua berakibat fatal bagi kapal patroli AL Malaysia karena tepat mengenai gudang amunisi sehingga kapal meledak. Kapal AL Malaysia mengalami kerusakan berat dan mundur dari medan pertempuran.
Sembari mundur, AL Malaysia meminta bala bantuan. Tak butuh lama, dua kapal lainnya datang dan langsung memuntahkan meriam dari jarak jauh untuk menghajar perahu pasukan Pelopor.
Pertempuran kedua ini tidak seimbang karena Pelopor yang bersenjatakan senapan ringan dan pelontar granat harus menghadapi fregat AL Malaysia yang dilengkapi meriam dan senapan mesin.
Alih-alih menyerah, Amjiatak justru memerintahkan untuk bermanuver mendekati fregat. Dia berpikir masih ada harapan pasukan Pelopor selamat atau paling tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar bagi musuh jika melakukan peperangan jarak dekat.
Tembakan senapan mesin kaliber 12,7 mm dari kapal musuh perahu pertama dan anggota Pelopor di kapal tersebut tersapu tembakan. Dua perahu lainnya masih memberikan perlawanan dengan tembakan yang sengit.
Namun, segigih apapun perlawanan dari dua perahu pasukan Pelopor berakhir ketika dua tembakan meriam mengenai samping perahu. Perahu Aipda Amjiatak hancur terkena tembakan meriam dan perwira itu gugur di Laut China Selatan. Dalam pertempuran itu, hampir semua anggota gugur.
Baca juga: Profil Gories Mere, Jenderal Polisi di Balik Pembentukan Densus 88 Antiteror
Agen Polisi Roebino yang terlibat pertempuran di Laut China Selatan selamat dengan cara berpegangan pada kaleng biskuit. Dia yang terkena tembakan di kaki kirinya diselamatkan kapal AL Malaysia dan dirawat di rumah sakit militer Johor.
Roebino kemudian ditawan di kantor polisi Johor. Di tempat ini, dia mendapat penyiksaan luar biasa karena dituduh komandan pasukan penyusup.
Aipda Amjiatak lalu memerintahkan anak buahnya menembakkan pelontar granat ke arah kapal musuh. Tembakan pertama meleset dan granat jatuh ke laut. Namun, tembakan kedua berakibat fatal bagi kapal patroli AL Malaysia karena tepat mengenai gudang amunisi sehingga kapal meledak. Kapal AL Malaysia mengalami kerusakan berat dan mundur dari medan pertempuran.
Sembari mundur, AL Malaysia meminta bala bantuan. Tak butuh lama, dua kapal lainnya datang dan langsung memuntahkan meriam dari jarak jauh untuk menghajar perahu pasukan Pelopor.
Pertempuran kedua ini tidak seimbang karena Pelopor yang bersenjatakan senapan ringan dan pelontar granat harus menghadapi fregat AL Malaysia yang dilengkapi meriam dan senapan mesin.
Alih-alih menyerah, Amjiatak justru memerintahkan untuk bermanuver mendekati fregat. Dia berpikir masih ada harapan pasukan Pelopor selamat atau paling tidak menimbulkan kerusakan yang lebih besar bagi musuh jika melakukan peperangan jarak dekat.
Tembakan senapan mesin kaliber 12,7 mm dari kapal musuh perahu pertama dan anggota Pelopor di kapal tersebut tersapu tembakan. Dua perahu lainnya masih memberikan perlawanan dengan tembakan yang sengit.
Namun, segigih apapun perlawanan dari dua perahu pasukan Pelopor berakhir ketika dua tembakan meriam mengenai samping perahu. Perahu Aipda Amjiatak hancur terkena tembakan meriam dan perwira itu gugur di Laut China Selatan. Dalam pertempuran itu, hampir semua anggota gugur.
Baca juga: Profil Gories Mere, Jenderal Polisi di Balik Pembentukan Densus 88 Antiteror
Agen Polisi Roebino yang terlibat pertempuran di Laut China Selatan selamat dengan cara berpegangan pada kaleng biskuit. Dia yang terkena tembakan di kaki kirinya diselamatkan kapal AL Malaysia dan dirawat di rumah sakit militer Johor.
Roebino kemudian ditawan di kantor polisi Johor. Di tempat ini, dia mendapat penyiksaan luar biasa karena dituduh komandan pasukan penyusup.
tulis komentar anda