Dinkes DKI Sebut Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Turun 800
Senin, 07 Maret 2022 - 06:21 WIB
JAKARTA - Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mencatat kasus aktif Covid-19 pada Minggu 6 Maret 2022 mengalami penurunan sebanyak 800 kasus. Hal demikian disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 30.130 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Dwi dalam keterangannya, Senin (7/3/2022).
Meski demikian, dia tetap mengimbau, agar masyarakat tidak terlena dengan penurunan kasus ini. Tetap waspada dan patuhi protokol kesehatan (Prokes).
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," terangnya.
Dwi memaparkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 34.871 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 30.686 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 3.669 positif dan 27.017 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 35.554 orang dites, dengan hasil 1.680 positif dan 33.874 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.152.865 dengan tingkat kesembuhan 96,2%, dan total 14.798 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," jelasnya.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 219.299 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 932.220 per sejuta penduduk," ucapnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut kasus positivity rate di Ibu Kota masih diatas standar organisasi kesehatan dunia atau WHO.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 13,8%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,1%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," tuturnya.
"Sehingga jumlah kasus aktif kini sebanyak 30.130 (orang yang masih dirawat/isolasi)," kata Dwi dalam keterangannya, Senin (7/3/2022).
Meski demikian, dia tetap mengimbau, agar masyarakat tidak terlena dengan penurunan kasus ini. Tetap waspada dan patuhi protokol kesehatan (Prokes).
"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omicron yang kini juga meningkat di Jakarta. Upaya 3T terus digalakkan, selain vaksinasi Covid-19 yang juga masih berlangsung dengan cakupan yang lebih luas," terangnya.
Dwi memaparkan, berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, dilakukan tes PCR sebanyak 34.871 spesimen. Dari jumlah tes tersebut, sebanyak 30.686 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 3.669 positif dan 27.017 negatif.
Selain itu, dilakukan pula tes Antigen hari ini sebanyak 35.554 orang dites, dengan hasil 1.680 positif dan 33.874 negatif. Perlu diketahui, hasil tes antigen positif di Jakarta tidak masuk dalam total kasus positif karena semua dikonfirmasi ulang dengan PCR.
"Dari jumlah total kasus positif, total orang dinyatakan telah sembuh sebanyak 1.152.865 dengan tingkat kesembuhan 96,2%, dan total 14.798 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 1,2%, sedangkan tingkat kematian Indonesia sebesar 2,6%," jelasnya.
Dwi juga menyampaikan, target tes WHO adalah 1.000 orang dites PCR per sejuta penduduk per minggu (bukan spesimen), artinya target WHO untuk Jakarta adalah minimum 10.645 orang dites per minggu.
"Target ini telah Jakarta lampaui selama beberapa waktu. Dalam seminggu terakhir ada 219.299 orang dites PCR. Sementara itu, total tes PCR DKI Jakarta kini telah mencapai 932.220 per sejuta penduduk," ucapnya.
Lebih lanjut, Dwi menyebut kasus positivity rate di Ibu Kota masih diatas standar organisasi kesehatan dunia atau WHO.
"Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 13,8%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,1%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%," tuturnya.
(mhd)
tulis komentar anda