Ikuti PKPA Peradi Jakbar, Calon Advokat Diminta Tak Langgar Kode Etik
Selasa, 01 Maret 2022 - 19:13 WIB
JAKARTA - Peserta Pendidikan Khusus Profesi Advokat ( PKPA ) DPC Peradi Jakarta Barat ( Jakbar ) diingatkan untuk tidak melanggar kode etik . Para calon advokat itu juga diminta untuk tetap menjaga integritas.
“Harus jaga integritas. Teman-teman tidak melibatkan diri dalam mafia peradilan. Advokat ketika menjalankan profesinya harus tunduk pada kode etik. Itu harapan dari kami Peradi,” kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Sutrisno saat memberikan materi dalam PKPA.
PKPA DPC Peradi Jakarta Barat ini bersinergi dengan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) Angkatan XVIII secara daring, dia mengingatkan, advokat juga tidak boleh pamer harta kekayaan atau kemewahan. Karena seorang advokat harus menjaga martabatnya.
“Bahkan secara ekstrem, seorang advokat tidak boleh promosi terhadap dia punya kantor, apalagi kalau dia mempromosikan dirinya dengan harta kekayaannya. Saya kira itu bisa dikategorikan melanggar kode etik,” katanya.
Komisi PengawasDPN Peradi, lanjut dia, tentunya akan memanggil untuk memberikan peringatan kepada advokat yang melakukan hal tersebut. Menurutnya, pelanggaran kode etik itu bukan hanya ketika menjalankan profesinya, namun juga dalam kehidupan sehari-harinya.
“Karena ketika dia sudah menjadi advokat, sudah melekatlah identitas dirinya sebaga advokat dan dia harus tunduk pada Kode Etik Advokat,” katanya.
Ia menyampaikan tips untuk menjadi advokat berhasil, di antaranya jangan pernah melanggar kode etik profesi advokat. Kalau selalu berpegang pada kode etik, pasti akan menjadi advokat yang berhasil pada masa mendatang. “Saudara akan dicari oleh klien bahkan kliennya pun yang baik-baik, itu jaminan dari saya,” ucapnya.
Ketua Panitia PKPA Angkatan XVIII Fortuna Alvariza menyampaikan, peserta PKPA yang telah terdaftar pada akhir pekan kemarin sebanyak 160 orang dari berbagai daerah di Indonesia. “PKPA akan digelar secara daring selama sembilan hari dalam tiga pekan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Ketua DPC Peradi Jakbar, Suhendra Asido Hutabarat menyampaikan, jumlah peserta ini merupakan rekor terbanyak sepanjang penyelenggaraan PKPA Peradi Jakbar dengan Ubhara Jaya. Tingginya animo peserta ini merupakan suatu bukti dari komitmen DPC Peradi Jakbar sebagai perpanjangan tangan dari DPN Peradi sebagai organisasi advokat wadah tunggal yang sah, untuk terus menyelenggarakan PKPA berkualitas demi melahirkan advokat profesional, andal, dan berintegritas.
“Harus jaga integritas. Teman-teman tidak melibatkan diri dalam mafia peradilan. Advokat ketika menjalankan profesinya harus tunduk pada kode etik. Itu harapan dari kami Peradi,” kata Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Sutrisno saat memberikan materi dalam PKPA.
PKPA DPC Peradi Jakarta Barat ini bersinergi dengan Universitas Bhayangkara Jakarta Raya (Ubhara Jaya) Angkatan XVIII secara daring, dia mengingatkan, advokat juga tidak boleh pamer harta kekayaan atau kemewahan. Karena seorang advokat harus menjaga martabatnya.
“Bahkan secara ekstrem, seorang advokat tidak boleh promosi terhadap dia punya kantor, apalagi kalau dia mempromosikan dirinya dengan harta kekayaannya. Saya kira itu bisa dikategorikan melanggar kode etik,” katanya.
Komisi PengawasDPN Peradi, lanjut dia, tentunya akan memanggil untuk memberikan peringatan kepada advokat yang melakukan hal tersebut. Menurutnya, pelanggaran kode etik itu bukan hanya ketika menjalankan profesinya, namun juga dalam kehidupan sehari-harinya.
“Karena ketika dia sudah menjadi advokat, sudah melekatlah identitas dirinya sebaga advokat dan dia harus tunduk pada Kode Etik Advokat,” katanya.
Ia menyampaikan tips untuk menjadi advokat berhasil, di antaranya jangan pernah melanggar kode etik profesi advokat. Kalau selalu berpegang pada kode etik, pasti akan menjadi advokat yang berhasil pada masa mendatang. “Saudara akan dicari oleh klien bahkan kliennya pun yang baik-baik, itu jaminan dari saya,” ucapnya.
Ketua Panitia PKPA Angkatan XVIII Fortuna Alvariza menyampaikan, peserta PKPA yang telah terdaftar pada akhir pekan kemarin sebanyak 160 orang dari berbagai daerah di Indonesia. “PKPA akan digelar secara daring selama sembilan hari dalam tiga pekan,” ujarnya di Jakarta, Selasa (1/3/2022).
Ketua DPC Peradi Jakbar, Suhendra Asido Hutabarat menyampaikan, jumlah peserta ini merupakan rekor terbanyak sepanjang penyelenggaraan PKPA Peradi Jakbar dengan Ubhara Jaya. Tingginya animo peserta ini merupakan suatu bukti dari komitmen DPC Peradi Jakbar sebagai perpanjangan tangan dari DPN Peradi sebagai organisasi advokat wadah tunggal yang sah, untuk terus menyelenggarakan PKPA berkualitas demi melahirkan advokat profesional, andal, dan berintegritas.
tulis komentar anda