DKI Kalah Soal Gugatan Banjir, Anggota DPRD Kenneth Sarankan Pemprov Tidak Ajukan Banding
Kamis, 24 Februari 2022 - 17:20 WIB
JAKARTA - DPRD DKI Jakarta menyarankan agar Pemprov DKI tidak perlu banding terkait putusan PTUN terkait terkait pengendalian banjir di Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan. Hal itu disampaikan Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Hardiyanto Kenneth.
"Pada prinsipnya Pemprov DKI itu memposisikan diri sebagai orang tua yang harus mengemong masyarakat. Kalau masyarakat menggugat, yah biarkan mereka menggunakan haknya. Jadi ngapain Pemprov DKI berniat untuk melawan masyarakat," kata Kenneth dalam keterangannya, Kamis (24/2/2022).
Pria yang akrab disapa Kent ini mengatakan, memang tidak masalah jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berniat mengajukan banding terkait putusan PTUN tersebut. Tapi alangkah baiknya putusan PTUN tersebut menjadi bahan evaluasi.
"Pak Anies juga berhak mengajukan banding atas kasus tersebut, tapi harus siap dengan segala konsekuensinya, akan mendapatkan stigma jelek di mata masyarakat. Alangkah baiknya gugatan tersebut bisa dijadikan bahan evaluasi saja, agar kinerja penanggulangan banjir bisa lebih baik lagi ke depannya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDIP DKI Jakarta itu.
Diketahui bahwa pengendalian banjir berupa normalisasi Kali Mampang dan Kali Krukut, serta pemulihan kapasitas aliran Kali Cipinang, merupakan program prioritas nasional dan daerah.
Hal itu berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Tertuang juga dalam Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta tahun 2030 berdasarkan Perda DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2021.
Terkadang, lanjut Kent, Gubernur tidak mengetahui seluruh operasi kerja di lapangan terkait permasalahan banjir di Jakarta. Namun, hanya mendapatkan laporan sepihak dari jajarannya.
"Pak Anies saya rasa tidak mengetahui segala permasalahan di bawah, dan celakanya selalu mendapatkan masukan dari kanan kiri yang enggak proposional dan tidak sesuai dengan kenyataannya. Dan akhirnya menjadi seperti ini, digugat masyarakat dan dianggap tidak becus dalam menangani banjir," tutur Kent.
Kent pun mewanti-wanti kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu jika melawan masyarakat, hal tersebut bisa merusak nama baiknya yang sudah lama dipupuk dengan baik.
"Pada prinsipnya Pemprov DKI itu memposisikan diri sebagai orang tua yang harus mengemong masyarakat. Kalau masyarakat menggugat, yah biarkan mereka menggunakan haknya. Jadi ngapain Pemprov DKI berniat untuk melawan masyarakat," kata Kenneth dalam keterangannya, Kamis (24/2/2022).
Pria yang akrab disapa Kent ini mengatakan, memang tidak masalah jika Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berniat mengajukan banding terkait putusan PTUN tersebut. Tapi alangkah baiknya putusan PTUN tersebut menjadi bahan evaluasi.
"Pak Anies juga berhak mengajukan banding atas kasus tersebut, tapi harus siap dengan segala konsekuensinya, akan mendapatkan stigma jelek di mata masyarakat. Alangkah baiknya gugatan tersebut bisa dijadikan bahan evaluasi saja, agar kinerja penanggulangan banjir bisa lebih baik lagi ke depannya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDIP DKI Jakarta itu.
Diketahui bahwa pengendalian banjir berupa normalisasi Kali Mampang dan Kali Krukut, serta pemulihan kapasitas aliran Kali Cipinang, merupakan program prioritas nasional dan daerah.
Baca Juga
Hal itu berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Tertuang juga dalam Rencana Tata Ruang Wilayah DKI Jakarta tahun 2030 berdasarkan Perda DKI Jakarta Nomor 1 Tahun 2021.
Terkadang, lanjut Kent, Gubernur tidak mengetahui seluruh operasi kerja di lapangan terkait permasalahan banjir di Jakarta. Namun, hanya mendapatkan laporan sepihak dari jajarannya.
"Pak Anies saya rasa tidak mengetahui segala permasalahan di bawah, dan celakanya selalu mendapatkan masukan dari kanan kiri yang enggak proposional dan tidak sesuai dengan kenyataannya. Dan akhirnya menjadi seperti ini, digugat masyarakat dan dianggap tidak becus dalam menangani banjir," tutur Kent.
Kent pun mewanti-wanti kepada mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu jika melawan masyarakat, hal tersebut bisa merusak nama baiknya yang sudah lama dipupuk dengan baik.
Lihat Juga :
tulis komentar anda