Motif Pembunuhan Remaja di TPU Chober Ulujami Masih Didalami
Jum'at, 11 Februari 2022 - 20:55 WIB
JAKARTA - Polisi masih terus mengejar motif pembunuhan terhadap remaja bernama Vicky F di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Chober, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Polisi baru menangkap satu pelaku berinisial MYL selaku eksekutor bayaran.
"Motifnya masih kami dalami, karena itukan otaknya (pelaku) belum ditangkap. Kalau si eksekutor yang kami amankan, dia tak bisa menyampaikan motifnya," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit, Jumat (11/2/2022).
Dari pemeriksaan, MYL selaku eksekutor mengaku tergiur uang saat ditawarkan untuk membunuh korban. Pelaku eksekutor ditawarkan uang Rp1 juta dan baru mendapat bayaran Rp500 ribu dari si otak pembunuhan tersebut.
"Dari keterangan dia cuma dibayar dengan Rp500 ribu. Dia dijanjikan Rp1 juta cuma yang dibayar baru Rp500," tuturnya.
Selain si eksekutor, polisi menduga ada 1 pelaku lain yang juga membantu pelaku. Orang tersebut juga dijanjikan diberikan uang sebanyak Rp1 juta.
Maka itu, selain si otak pembunuhan, satu pelaku yang diduga turut membantu eksekutor telah ditetapkan sebagai DPO.
"Diduga memang mereka merencanakan itu (pembunuhan) sebelum terjadi, bukan dadakan. Itu kan mulai dipanggil, dibayar dikasih DP, sudah merencanakan," katanya.
"Motifnya masih kami dalami, karena itukan otaknya (pelaku) belum ditangkap. Kalau si eksekutor yang kami amankan, dia tak bisa menyampaikan motifnya," ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit, Jumat (11/2/2022).
Dari pemeriksaan, MYL selaku eksekutor mengaku tergiur uang saat ditawarkan untuk membunuh korban. Pelaku eksekutor ditawarkan uang Rp1 juta dan baru mendapat bayaran Rp500 ribu dari si otak pembunuhan tersebut.
"Dari keterangan dia cuma dibayar dengan Rp500 ribu. Dia dijanjikan Rp1 juta cuma yang dibayar baru Rp500," tuturnya.
Selain si eksekutor, polisi menduga ada 1 pelaku lain yang juga membantu pelaku. Orang tersebut juga dijanjikan diberikan uang sebanyak Rp1 juta.
Maka itu, selain si otak pembunuhan, satu pelaku yang diduga turut membantu eksekutor telah ditetapkan sebagai DPO.
"Diduga memang mereka merencanakan itu (pembunuhan) sebelum terjadi, bukan dadakan. Itu kan mulai dipanggil, dibayar dikasih DP, sudah merencanakan," katanya.
(thm)
tulis komentar anda