Kurangi Pengiriman Sampah ke Bantar Gebang, PPSU Guntur Melakukan WMC
Jum'at, 04 Februari 2022 - 13:25 WIB
JAKARTA - Guna mengurangi intensitas pengiriman sampah ke Bantar Gebang, Bekasi, petugas Penanganan Prasarana Sarana Umum ( PPSU ) Kelurahan Guntur melakukan pemilahan sampah daur ulang di wilayahnya. Adapun Wadah pemilahan sampah para pasukan oranye itu bernama Waste Management Corner (WMC).
Petugas PPSU Imam Safei mengatakan, setiap sampah yang dihasilkan warga nyatanya mempunyai nilai jual. Sebut saja kardus, tembaga, polybag, dan plastik, semuanya bisa didaur ulang dan mempunyai nilai jual di bank sampah.
"Kami meminimalisir pengiriman sampah ditingkat warga ke TPST Bantar Gebang. Dulunya kita mengirim tiga gerobak motor berisi sampah ke sana. Sekarang karena sudah dipilah berkurang menjadi 1 gerobak saja," ujar Imam di Guntur, Jakarta Selatan, Jumat (4/2/2022)
Selain mengangkut sampah, Imam dan rekan-rekannya juga mensosialisasikan tentang pemilahan sampah dan pengumpulan minyak jelantah. Meski kurang dilirik oleh orang masyarakat, banyak keuntungan dari memilah sampah.
"Pemilahan sudah dilakukan beberapa bulan kebelakang. Kita mengumpulkan barang daur ulang dan menjualnya ke bank sampah. Seriap minggu kita bisa dapat kisaran Rp300 ribu dari penjualan barang daur ulang dan uangnya untuk operasional anggota," tuturnya.
Harga barang tak terpakai tadi pun bervariasi, seperti benda paling mahal tembaga yang dihargai per kg sebesar Rp73 ribu, kardus per kg Rp3.000, dan polybag Rp400 per kg. Pihaknya juga berharap setiap RT dan RW membuat bank sampah agar sampah dipilah dan habis ditingkat masyarakat, sekaligus mengurangi suplai sampai ke tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang.
Sementara itu, Lurah Guntur Leo Yudhantara menerangkan, sampah yang dibuang ke Bantar Gebang nantinya merupakan sisa pemilahan warga. Sampah tadi merupakan barang yang tidak bisa diolah dan tidak terpakai oleh warga.
"Kita harus berani untuk menghentikan suplai sampah ke Bantar Gebang. Karena kondisi disana sudah samgat kritis sekali. Mudah-mudahan sampah disini habis ditingkat RT dan RW," terangnya.
Leo melanjutkan, terdapat 19 RT dan 3 RW di wilayahnya. Jika sampah bisa dipilah ditingkat terkecil, bukan tidak mungkin Kelurahan Guntur tidak menyuplai sampah ke Bantar Gebang.
"Tidak mudah memang untuk mengubah mindset warga tentang pemilahan sampah. Kegiatan ini harus ditularkan ke RT lain, konsisten, terus menerus dan berkembang dengan teknologi yang ada," katanya.
Petugas PPSU Imam Safei mengatakan, setiap sampah yang dihasilkan warga nyatanya mempunyai nilai jual. Sebut saja kardus, tembaga, polybag, dan plastik, semuanya bisa didaur ulang dan mempunyai nilai jual di bank sampah.
"Kami meminimalisir pengiriman sampah ditingkat warga ke TPST Bantar Gebang. Dulunya kita mengirim tiga gerobak motor berisi sampah ke sana. Sekarang karena sudah dipilah berkurang menjadi 1 gerobak saja," ujar Imam di Guntur, Jakarta Selatan, Jumat (4/2/2022)
Selain mengangkut sampah, Imam dan rekan-rekannya juga mensosialisasikan tentang pemilahan sampah dan pengumpulan minyak jelantah. Meski kurang dilirik oleh orang masyarakat, banyak keuntungan dari memilah sampah.
"Pemilahan sudah dilakukan beberapa bulan kebelakang. Kita mengumpulkan barang daur ulang dan menjualnya ke bank sampah. Seriap minggu kita bisa dapat kisaran Rp300 ribu dari penjualan barang daur ulang dan uangnya untuk operasional anggota," tuturnya.
Harga barang tak terpakai tadi pun bervariasi, seperti benda paling mahal tembaga yang dihargai per kg sebesar Rp73 ribu, kardus per kg Rp3.000, dan polybag Rp400 per kg. Pihaknya juga berharap setiap RT dan RW membuat bank sampah agar sampah dipilah dan habis ditingkat masyarakat, sekaligus mengurangi suplai sampai ke tempat pembuangan akhir di Bantar Gebang.
Sementara itu, Lurah Guntur Leo Yudhantara menerangkan, sampah yang dibuang ke Bantar Gebang nantinya merupakan sisa pemilahan warga. Sampah tadi merupakan barang yang tidak bisa diolah dan tidak terpakai oleh warga.
"Kita harus berani untuk menghentikan suplai sampah ke Bantar Gebang. Karena kondisi disana sudah samgat kritis sekali. Mudah-mudahan sampah disini habis ditingkat RT dan RW," terangnya.
Leo melanjutkan, terdapat 19 RT dan 3 RW di wilayahnya. Jika sampah bisa dipilah ditingkat terkecil, bukan tidak mungkin Kelurahan Guntur tidak menyuplai sampah ke Bantar Gebang.
Baca Juga
"Tidak mudah memang untuk mengubah mindset warga tentang pemilahan sampah. Kegiatan ini harus ditularkan ke RT lain, konsisten, terus menerus dan berkembang dengan teknologi yang ada," katanya.
(mhd)
tulis komentar anda