Pengguna KRL Meningkat di Masa Nataru, KAI Commuter Ajak Warga Rencanakan Perjalanan
Kamis, 23 Desember 2021 - 05:38 WIB
JAKARTA - KAI Commuter mencatat jumlah penggunaan KRL yang semakin meningkat pada awal periode layanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) kali ini. Pada Senin 20 Desember lalu misalnya, volume pengguna KRL Jabodetabek mencapai 506.630 orang.
Angka ini merupakan yang tertinggi selama 2021 dan menandai volume pengguna KRL yang bertahap sudah mencapai 500 ribu pengguna atau separuh dibanding jumlah yang biasa dilayani KAI Commuter sebelum pandemi Covid-19. Dengan peningkatan ini, pengguna diajak merencanakan perjalanannya secara lebih baik untuk terhindar dari kepadatan.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan tren volume pengguna yang semakin meningkat ini mulai terlihat sejak pekan ketiga Desember di mana volume pengguna KRL Jabodetabek pada hari kerja berkisar antara 470 ribu hingga 490 ribu pengguna per hari.
"Setelah mencapai lebih dari 500 ribu pengguna pada Senin (20/12), pada Selasa kemarin (21/12) volume pengguna tercatat 488.620 orang," ujar Anne di Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Tren peningkatan volume pengguna ini sejalan dengan berbagai indikator data mobilitas masyarakat lainnya yang juga meningkat di akhir tahun ini. Peningkatan volume juga disumbang oleh para pengguna yang mulai kembali menggunakan KRL setelah beberapa waktu beraktivitas dari rumah dan pengguna musiman yang memanfaatkan waktu libur akhir tahun ini.
"KAI Commuter memohon maaf atas ketidaknyamanan jika ada antrean penyekatan yang lebih panjang dari biasanya di stasiun. Penyekatan tersebut dilakukan untuk menjaga jumlah pengguna yang dapat naik ke kereta. Edukasi mengenai pentingnya mengikuti antrean penyekatan ini terus kami lakukan seiring dengan meningkatnya volume pengguna KRL," tambahnya.
Sebagai antisipasi, KAI Commuter dalam beberapa waktu terakhir telah menambah jumlah perjalanan KRL secara bertahap. Pada masa layanan Nataru ini KAI Commuter mengoperasikan 1.005 perjalanan KRL setiap harinya dengan 94 rangkaian KRL.
Dari jumlah tersebut, 309 perjalanan melayani di jam sibuk pagi hari yaitu pukul 04.00-09.00 WIB dan 241 perjalanan melayani di jam sibuk sore danmalam hari pada pukul 16.00-20.00 WIB. Dari data KAI Commuter, volume pengguna juga masih terkonsentrasi hanya di jam-jam sibuk tersebut.
Oleh karena itu bagi masyarakat yang hendak menggunakan KRL di masa Nataru ini terutama untuk keperluan selain bekerja, KAI Commuter mengimbau untuk naik KRL di luar jam-jam sibuk, saat KRL masih cenderung kosong, dan belum ada penyekatan pengguna di stasiun.
Jadwal perjalanan KRL dapat dilihat melalui situs web www.krl.co.id maupun aplikasi KRL Access. Di luar jam-jam sibuk pagi dan sore hari, masih terdapat total 455 perjalanan KRL setiap harinya dengan kondisi yang tidak padat pengguna.
"Dengan melakukan perjalanan di luar waktu-waktu tersebut, pengguna dapat bepergian bersama dengan lebih nyaman, terhindar dari potensi kepadatan di stasiun maupun KRL. Kami mengajak para pengguna KRL untuk bekerja sama dengan saling mengingatkan protokol kesehatan kepada sesama pengguna. Mari kita dukung keleluasaan mobilitas yang sesuai ketentuan dengan memperketat protokol kesehatan. Untuk itu pengguna dapat memanfaatkan KRL yang cenderung kosong di luar jam-jam sibuk," jelas Anne.
"KAI Commuter juga mengatur pengguna dengan barang dagangan dan pengguna yang lanjut usia agar naik KRL di luar jam sibuk untuk kesehatan dan ketertiban bersama. Sementara itu, anak usia di bawah 5 tahun (balita) masih belum diizinkan untuk naik KRL," sambungnya.
Angka ini merupakan yang tertinggi selama 2021 dan menandai volume pengguna KRL yang bertahap sudah mencapai 500 ribu pengguna atau separuh dibanding jumlah yang biasa dilayani KAI Commuter sebelum pandemi Covid-19. Dengan peningkatan ini, pengguna diajak merencanakan perjalanannya secara lebih baik untuk terhindar dari kepadatan.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan tren volume pengguna yang semakin meningkat ini mulai terlihat sejak pekan ketiga Desember di mana volume pengguna KRL Jabodetabek pada hari kerja berkisar antara 470 ribu hingga 490 ribu pengguna per hari.
"Setelah mencapai lebih dari 500 ribu pengguna pada Senin (20/12), pada Selasa kemarin (21/12) volume pengguna tercatat 488.620 orang," ujar Anne di Jakarta, Rabu (22/12/2021).
Tren peningkatan volume pengguna ini sejalan dengan berbagai indikator data mobilitas masyarakat lainnya yang juga meningkat di akhir tahun ini. Peningkatan volume juga disumbang oleh para pengguna yang mulai kembali menggunakan KRL setelah beberapa waktu beraktivitas dari rumah dan pengguna musiman yang memanfaatkan waktu libur akhir tahun ini.
"KAI Commuter memohon maaf atas ketidaknyamanan jika ada antrean penyekatan yang lebih panjang dari biasanya di stasiun. Penyekatan tersebut dilakukan untuk menjaga jumlah pengguna yang dapat naik ke kereta. Edukasi mengenai pentingnya mengikuti antrean penyekatan ini terus kami lakukan seiring dengan meningkatnya volume pengguna KRL," tambahnya.
Sebagai antisipasi, KAI Commuter dalam beberapa waktu terakhir telah menambah jumlah perjalanan KRL secara bertahap. Pada masa layanan Nataru ini KAI Commuter mengoperasikan 1.005 perjalanan KRL setiap harinya dengan 94 rangkaian KRL.
Dari jumlah tersebut, 309 perjalanan melayani di jam sibuk pagi hari yaitu pukul 04.00-09.00 WIB dan 241 perjalanan melayani di jam sibuk sore danmalam hari pada pukul 16.00-20.00 WIB. Dari data KAI Commuter, volume pengguna juga masih terkonsentrasi hanya di jam-jam sibuk tersebut.
Oleh karena itu bagi masyarakat yang hendak menggunakan KRL di masa Nataru ini terutama untuk keperluan selain bekerja, KAI Commuter mengimbau untuk naik KRL di luar jam-jam sibuk, saat KRL masih cenderung kosong, dan belum ada penyekatan pengguna di stasiun.
Jadwal perjalanan KRL dapat dilihat melalui situs web www.krl.co.id maupun aplikasi KRL Access. Di luar jam-jam sibuk pagi dan sore hari, masih terdapat total 455 perjalanan KRL setiap harinya dengan kondisi yang tidak padat pengguna.
"Dengan melakukan perjalanan di luar waktu-waktu tersebut, pengguna dapat bepergian bersama dengan lebih nyaman, terhindar dari potensi kepadatan di stasiun maupun KRL. Kami mengajak para pengguna KRL untuk bekerja sama dengan saling mengingatkan protokol kesehatan kepada sesama pengguna. Mari kita dukung keleluasaan mobilitas yang sesuai ketentuan dengan memperketat protokol kesehatan. Untuk itu pengguna dapat memanfaatkan KRL yang cenderung kosong di luar jam-jam sibuk," jelas Anne.
"KAI Commuter juga mengatur pengguna dengan barang dagangan dan pengguna yang lanjut usia agar naik KRL di luar jam sibuk untuk kesehatan dan ketertiban bersama. Sementara itu, anak usia di bawah 5 tahun (balita) masih belum diizinkan untuk naik KRL," sambungnya.
(kri)
tulis komentar anda