Cari Korban Cabul Guru Ngaji, Polisi Periksa 18 Saksi
Minggu, 19 Desember 2021 - 09:42 WIB
DEPOK - Sejumlah saksi diperiksa terkait kasus pencabulan yang dilakukan oknum guru ngaji di Depok. Saksi yang diperiksa adalah Ketua RT dan pengurus majelis taklim sekitar dua orang. Sejauh ini sudah 18 saksi yang diminta keterangan.
”Nanti juga ada beberapa perwakilan keluarga mereka juga akan ikut memberikan terkait kesaksian guru ngaji kemarin. Kita harapkan dari kesaksian ini bisa makin memperkuat, dan menelusuri korban lainnya,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, Minggu (19/12/2021).
Saat ini, kata dia, masih 10 orang yang menjadi korban dan belum ada korban lain yang melapor. Penyidik masih terus menggali informasi apakah ada korban lain atau tidak. Sedangkan untuk majelis taklimnya saat ini masih berlanjut.
Yogen mengatakan pihak majelis taklim tidak mengetahui adanya peristiwa ini sebelumnya. ”Engga tahu. Jadi memang kan seperti yang disampaikan kemarin bahwa setiap pengajar memiliki sesi mengajarnya masing-masing. Jadi pengurus majelis maupun pengajar yang lain tidak sama sekali tidak tahu tentang kejadian ini,” ungkapnya.
Selanjutnya nanti akan dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka MMS (52). Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah pelaku termasuk pedofilia atau tidak. Dari kasus ini penyidik mengamankan barang bukti berupa baju korban dan tongkat bambu yang digunakan untuk membuka pakaian korban.
”Untuk motif sendiri memang tidak ada motif khusus ya karena kan si pelaku juga laki-laki normal, punya istri juga. Cuma kenapa dia sekarang mencari korban anak-anak itu nanti yang akan kita lakukan tes kejiwaan apakah ada kelainan disitu terkait pedofil atau engganya. Dia ngakunya sih khilaf itu,” tukasnya.
”Nanti juga ada beberapa perwakilan keluarga mereka juga akan ikut memberikan terkait kesaksian guru ngaji kemarin. Kita harapkan dari kesaksian ini bisa makin memperkuat, dan menelusuri korban lainnya,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Depok AKBP Yogen Heroes Baruno, Minggu (19/12/2021).
Saat ini, kata dia, masih 10 orang yang menjadi korban dan belum ada korban lain yang melapor. Penyidik masih terus menggali informasi apakah ada korban lain atau tidak. Sedangkan untuk majelis taklimnya saat ini masih berlanjut.
Yogen mengatakan pihak majelis taklim tidak mengetahui adanya peristiwa ini sebelumnya. ”Engga tahu. Jadi memang kan seperti yang disampaikan kemarin bahwa setiap pengajar memiliki sesi mengajarnya masing-masing. Jadi pengurus majelis maupun pengajar yang lain tidak sama sekali tidak tahu tentang kejadian ini,” ungkapnya.
Selanjutnya nanti akan dilakukan pemeriksaan terhadap tersangka MMS (52). Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui apakah pelaku termasuk pedofilia atau tidak. Dari kasus ini penyidik mengamankan barang bukti berupa baju korban dan tongkat bambu yang digunakan untuk membuka pakaian korban.
”Untuk motif sendiri memang tidak ada motif khusus ya karena kan si pelaku juga laki-laki normal, punya istri juga. Cuma kenapa dia sekarang mencari korban anak-anak itu nanti yang akan kita lakukan tes kejiwaan apakah ada kelainan disitu terkait pedofil atau engganya. Dia ngakunya sih khilaf itu,” tukasnya.
(ams)
tulis komentar anda