Penembakan di Bintaro, Istri Korban: Rombongan Suami Buntuti Pejabat yang Bawa Wanita ke Hotel
Rabu, 01 Desember 2021 - 17:55 WIB
JAKARTA - Poltak Pasaribu, korban tewas penembakan di Exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan. Pelakunya anggota PJR Polda Metro Jaya Ipda OS. Lasti Silitonga, istri Poltak Pasaribu menyatakan suaminya tidak melakukan perlawanan dalam insiden tersebut.
Lasti menceritakan saat kejadian ada 4 orang termasuk suaminya berada di dalam mobil hitam bernopol B 2235 TRA. Mereka adalah Charles (sopir), M Aruan, Poltak Pasaribu, dan satu lagi tidak diketahui identitasnya.
Baca juga: Anak Buah Terlibat Penembakan, Dirlantas Polda Metro Evaluasi Kepemilikan Senpi
Dari pengakuan sopir, rombongan Poltak tengah mengikuti seorang pejabat tinggi dari DKI Jakarta yang membawa wanita mengarah ke hotel di Sentul. Kemudian, suaminya disuruh berhenti di pertengahan jalan, namun menolak dan memilih berhenti di pintu keluar Bintaro.
“Jadi setelah dibuntuti rombongan diarahkan ke pinggir jalan, disuruh minggir. Tadinya kan nggak tahu itu polisi,” ujar Lasti ketika dihubungi MPI, Rabu (1/12/2021).
Di Exit Bintaro itulah penembakan terjadi. Rombongan suami yang berhenti saat itu langsung ditembaki orang tak dikenal yang berhenti di depan mobil. Sesaat setelah ditembak, pelaku penembakan langsung melarikan diri.
Baca juga: Staf Pejabat DKI Terlibat Penembakan di Exit Tol Bintaro, Wagub: Nanti Saya Cek
“Orang itu berhenti, turun seseorang dari depan langsung ditembakkan. Kalau sopir kan nggak noleh ke belakang kiranya dia (polisi) nembakin ke atas. Tahu-tahunya suami saya bilang aduh saya ketembak. Datang lagi seseorang itu terus yang dari kaca samping ditembak juga. Jadi, dua kali tembakan ke mobil,” jelas Lasti.
Dia menyangkal suaminya melakukan perlawanan. Untuk memastikan kejadian, Lasti bertanya kepada sopir. “Dia bilang nggak ada itu, nggak ada perlawanan. Boro-boro kita ditanya, boro-boro ditanya kita siapa, kenapa kalian buntuti si A (pejabat yang dibuntuti),” katanya.
Lasti berharap polisi mengusut tuntas insiden tersebut. Dia menyayangkan suaminya yang menjadi korban juga tercap sebagai pelaku kriminal. “Seakan-akan mereka ini ada tumbuk-tumbukan (berantem). Padahal, itu benar nggak ada,” ucapnya.
Selain Poltak, M Aruan juga mengalami luka akibat terkena tembakan. Dia sempat dirawat di rumah sakit.
Lasti menceritakan saat kejadian ada 4 orang termasuk suaminya berada di dalam mobil hitam bernopol B 2235 TRA. Mereka adalah Charles (sopir), M Aruan, Poltak Pasaribu, dan satu lagi tidak diketahui identitasnya.
Baca juga: Anak Buah Terlibat Penembakan, Dirlantas Polda Metro Evaluasi Kepemilikan Senpi
Dari pengakuan sopir, rombongan Poltak tengah mengikuti seorang pejabat tinggi dari DKI Jakarta yang membawa wanita mengarah ke hotel di Sentul. Kemudian, suaminya disuruh berhenti di pertengahan jalan, namun menolak dan memilih berhenti di pintu keluar Bintaro.
“Jadi setelah dibuntuti rombongan diarahkan ke pinggir jalan, disuruh minggir. Tadinya kan nggak tahu itu polisi,” ujar Lasti ketika dihubungi MPI, Rabu (1/12/2021).
Di Exit Bintaro itulah penembakan terjadi. Rombongan suami yang berhenti saat itu langsung ditembaki orang tak dikenal yang berhenti di depan mobil. Sesaat setelah ditembak, pelaku penembakan langsung melarikan diri.
Baca juga: Staf Pejabat DKI Terlibat Penembakan di Exit Tol Bintaro, Wagub: Nanti Saya Cek
“Orang itu berhenti, turun seseorang dari depan langsung ditembakkan. Kalau sopir kan nggak noleh ke belakang kiranya dia (polisi) nembakin ke atas. Tahu-tahunya suami saya bilang aduh saya ketembak. Datang lagi seseorang itu terus yang dari kaca samping ditembak juga. Jadi, dua kali tembakan ke mobil,” jelas Lasti.
Dia menyangkal suaminya melakukan perlawanan. Untuk memastikan kejadian, Lasti bertanya kepada sopir. “Dia bilang nggak ada itu, nggak ada perlawanan. Boro-boro kita ditanya, boro-boro ditanya kita siapa, kenapa kalian buntuti si A (pejabat yang dibuntuti),” katanya.
Lasti berharap polisi mengusut tuntas insiden tersebut. Dia menyayangkan suaminya yang menjadi korban juga tercap sebagai pelaku kriminal. “Seakan-akan mereka ini ada tumbuk-tumbukan (berantem). Padahal, itu benar nggak ada,” ucapnya.
Selain Poltak, M Aruan juga mengalami luka akibat terkena tembakan. Dia sempat dirawat di rumah sakit.
(jon)
Lihat Juga :
tulis komentar anda