PSBB di Tangerang Raya Belum Maksimal

Rabu, 22 April 2020 - 20:05 WIB
PSBB di Tangerang Raya belum berhasil karena tingkat kedisiplinan warga masih rendah. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Tangerang Raya (Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan) memasuki hari kelima. Sayangnya meski PSBB jalan, tren kasus Covid-19 setiap harinya juga terus mengalami kenaikan.

Imbauan untuk tetap di rumah diabaikan. Warga tetap beraktivitas di luar rumah seperti biasa.

Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Tangerang Hendra Tarmizi mengatakan, pelaksanaan PSBB belum membuahkan hasil. "Belum terlihat karena kasus positif kita nambah dari kasus yang masih menunggu hasil. Data kita update, tapi lambat karena menunggu hasil laboratorium juga," ujarnya, Rabu (22/4/2020).



Dikutip laman covid19.tangerangkab.go.id, jumlah kasus Covid-19 di Kabupaten Tangerang hingga Rabu (22/4) berjumlah 877 kasus, dengan rincian 551 ODP, 262 PDP, dan 64 orang terkonfirmasi atau positif.

Dari total itu, angka kematian di Kabupaten Tangerang akibat wabah Covid-19 cenderung kecil hanya 23 orang, dengan rincian pasien PDP 18 orang dan terkonfirmasi 5 orang. (Baca juga: Anies Perpanjang PSBB di Jakarta hingga 22 Mei 2020)

Di Kota Tangsel, kasus Covid-19 malah jauh lebih tinggi dari Kabupaten Tangerang dengan total 1.350 kasus. Adapun rinciannya ODP 913 kasus, PDP 353 kasus, dan positif 84 kasus, dengan angka kematiannya 70 kasus.

Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie mengatakan, PSBB harus tetap dilaksanakan meski belum berhasil memutus mata rantai penyebaran wabah Corona.

"Seperti apapun kondisinya PSBB harus terus dilaksanakan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Saya berharap disiplin masyarakat semakin meningkat," ujarnya.

Meski demikian, kesadaran masyarakat untuk menjaga kesehatan dengan selalu memakai masker saat bepergian sudah mulai terlihat. Bahkan, surat teguran polisi mulai berkurang. (Baca juga: Beroperasi Saat PSBB, Pemkot Jakarta Barat Awasi 59 Perusahaan)

Pengamat perkotaan Universitas Trisakti Yayat Supriatna mengatakan, PSBB di Tangerang Raya tidak akan mencapai hasil maksimal. "Jadi PSBB ini hanya bisa berjalan efektif jika disiplin masyarakat tinggi karena pilihan pertama dari sisi kesehatan. Kalau kita meniru pola Malaysia, China, Vietnam, dan India, begitulah dijalankan lock down," ungkapnya.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More