Bandar Narkoba yang Tabrak Polisi Ternyata Pemasok Sabu ke Pelaku Begal Karyawati Basarnas
Minggu, 21 November 2021 - 15:43 WIB
JAKARTA - Anggota Satuan Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Iptu JM mengalami luka parah akibat ditabrak bandar narkoba di rest area KM 208 Cirebon, Minggu (21/11/2021). Ternyata bandar narkoba itu yang memasok sabu ke pelaku begal karyawati Basarnas.
"Barang bukti yang disita berupa sabu seberat 35 kilogram," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi, Minggu (21/11/2021).
Baca juga: Kejar Bandar Narkoba, Anggota Polres Jakpus Luka Parah Ditabrak di Cirebon
Dia menjelaskan, berawal dari pengungkapan begal karyawati Basarnas yang tewas beberapa waktu lalu ternyata sang eksekutor di bawah pengaruh narkoba. "Tim Satres Narkoba Polres Jakarta Pusat mencari bandar sabu yang diduga sering menyuplai kepada pelaku kejahatan dengan kekerasan di wilayah Jakarta," ujarnya.
Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Indrawienny Panjiyoga mengatakan, karena efek kecanduannya sehingga membutuhkan penggunaan yang terus menerus dan dapat menimbulkan masalah psikis seperti gangguan kecemasan, paranoid, tidak bisa membedakan kenyataan dan imajinasi sehingga sering berlaku kasar dan agresif. "Kita melaksanakan metode preemtive strike," ucapnya.
Baca juga: Eksekutor Begal Karyawati Basarnas Ditangkap di Bogor
Menurutnya, pelaku kejahatan kekerasan yang di bawah pengaruh narkoba mengakibatkan hilang rasa takut, hilang empati, dan semangat berlebihan. "Sehingga sangat berbahaya sekali," tambahnya.
"Barang bukti yang disita berupa sabu seberat 35 kilogram," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Hengki Haryadi, Minggu (21/11/2021).
Baca juga: Kejar Bandar Narkoba, Anggota Polres Jakpus Luka Parah Ditabrak di Cirebon
Dia menjelaskan, berawal dari pengungkapan begal karyawati Basarnas yang tewas beberapa waktu lalu ternyata sang eksekutor di bawah pengaruh narkoba. "Tim Satres Narkoba Polres Jakarta Pusat mencari bandar sabu yang diduga sering menyuplai kepada pelaku kejahatan dengan kekerasan di wilayah Jakarta," ujarnya.
Kasat Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat Kompol Indrawienny Panjiyoga mengatakan, karena efek kecanduannya sehingga membutuhkan penggunaan yang terus menerus dan dapat menimbulkan masalah psikis seperti gangguan kecemasan, paranoid, tidak bisa membedakan kenyataan dan imajinasi sehingga sering berlaku kasar dan agresif. "Kita melaksanakan metode preemtive strike," ucapnya.
Baca juga: Eksekutor Begal Karyawati Basarnas Ditangkap di Bogor
Menurutnya, pelaku kejahatan kekerasan yang di bawah pengaruh narkoba mengakibatkan hilang rasa takut, hilang empati, dan semangat berlebihan. "Sehingga sangat berbahaya sekali," tambahnya.
(jon)
tulis komentar anda