Kebon Sirih Kawasan yang Dulu Disebut Orang Belanda Jalan Baru di Belakang Koningsplein
Minggu, 14 November 2021 - 06:30 WIB
JAKARTA - Kebon Sirih salah satu nama kawasan di Jakarta Pusat ini tentunya familiar di telinga masyarakat. Lalu bagaimana nama kawasan ini disebut Kebon Sirih.
Dikutip dari encyclopedia.jakarta-tourism, dahulu kawasan ini merupakan kebun sirih yakni, sejenis tanaman merambat, yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Chaviva densa Miq. Saat itu sirih sangat digemari banyak orang untuk dikunyah-kunyah atau dikenal dengan nama makan sirih.
Belum diperoleh keterangan yang jelas, kawasan tersebut dijadikan Kebun Sirih sebelum atau sesudah dibangunnya Defensilijn van de Bosch pada awal abad ke-19. Defensilijn van de Bosch adalah garis pertahanan yang diberi nama sesuai dengan nama arsiteknya yaitu van den Bosch dan dinyatakan gagal karena kurang manfaatnya. Baca: Metamorfosis Jakarta, Berawal dari Pesisir dan Upaya Meninggalkan Corak Kolonial (2-tamat)
Sekitar pertengahan abad tersebut, Kebon sirih oleh orang-orang Belanda biasa disebut de nieuwe weg achter het Koningsplein atau "Jalan baru di belakang Koningsplein". Koningsplein ialah nama lain dari Lapangan Gambir, Jakarta Pusat.
Pada zaman Belanda di Kebon Sirih tinggal seorang hartawan yang dermawan bernama KF Holle. Mula-mula kawasan ini biasa pula disebut Gang Holle. kemudian berkembang sesuai dengan perkembangannya, menjadi Laan Holle walau nama resminya Sterreweg.
Dikutip dari encyclopedia.jakarta-tourism, dahulu kawasan ini merupakan kebun sirih yakni, sejenis tanaman merambat, yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Chaviva densa Miq. Saat itu sirih sangat digemari banyak orang untuk dikunyah-kunyah atau dikenal dengan nama makan sirih.
Belum diperoleh keterangan yang jelas, kawasan tersebut dijadikan Kebun Sirih sebelum atau sesudah dibangunnya Defensilijn van de Bosch pada awal abad ke-19. Defensilijn van de Bosch adalah garis pertahanan yang diberi nama sesuai dengan nama arsiteknya yaitu van den Bosch dan dinyatakan gagal karena kurang manfaatnya. Baca: Metamorfosis Jakarta, Berawal dari Pesisir dan Upaya Meninggalkan Corak Kolonial (2-tamat)
Sekitar pertengahan abad tersebut, Kebon sirih oleh orang-orang Belanda biasa disebut de nieuwe weg achter het Koningsplein atau "Jalan baru di belakang Koningsplein". Koningsplein ialah nama lain dari Lapangan Gambir, Jakarta Pusat.
Pada zaman Belanda di Kebon Sirih tinggal seorang hartawan yang dermawan bernama KF Holle. Mula-mula kawasan ini biasa pula disebut Gang Holle. kemudian berkembang sesuai dengan perkembangannya, menjadi Laan Holle walau nama resminya Sterreweg.
(hab)
tulis komentar anda