Merajut Asa Kampung Konservasi Ciganjur Bersama Kelompok Stacia Hijau

Sabtu, 06 November 2021 - 05:57 WIB


Para penggagas Kampung Konservasi Ciganjur

Berangkat dari giat penanaman mangrove di pesisir muara Cisadane, Mardjuki bersama Afur Maulana dan Bongky Ismail Marcel, lalu melebarkan aksi penanaman dengan melakukan gerakan gemar menanam di perkotaan, yang diberi nama Kampung Konservasi. Saat ini, Kampung Konservasi baru ada di kawasan Ciganjur, Cipedak, Jakarta Selatan, yang dipusatkan di basecamp KSH, Jalan Aselih, RT 007/RW 001. Basecamp yang diberi nama “Saung Santuy Para Pangeran Bumi”, ini memiliki luas 7.000 m2, sehingga cukup representatif sebagai tempat edukasi, konservasi, pembibitan tanaman, dan juga kegiatan seni budaya.

Dari keterangan Afur Maulana pula, terungkap bawah sebenarnya, gerakan Kampung Konservasi ini sudah berjalan sebelum wabah Covid-19 melanda Tanah Air. “Ciganjur ini merupakan daerah resapan air bagi Jakarta,” ujar Afur Maulana.

baca juga: Bekasi Minta Bantuan Dana ke Jakarta untuk Tangani Banjir, Rahmat: Minimal Dapat Perhatian

Sebagai seorang yang lahir dan dibesarkan di Ciganjur, tentu Afur Maulana yang akrab disapa bang Afur, sangat paham betul seperti apa kondisi wilayah Ciganjur dan sekitarnya. Menurut bang Afur, di kawasan Ciganjur masih banyak lahan-lahan tidur milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI yang dibiarkan kosong begitu saja. Lahan-lahan tersebut tersebar daerah zona hijau resapan air. “Jika di data ada kisaran puluhan hektare lahan kosong milik Pemprov DKI yang tersebar di beberapa lokasi,” kata Bang Afur.



Penanaman Mangrove di Tanjung Burung, Tangerang, Banten

Bang Afur bukanlah orang baru dalam kegiatan konservasi. Sejak remaja, persisnya di era 90-an, ia sudah sering kali ikut bahkan menginisiasi kegiatan pelestarian alam dan lingkungan. Bahkan, cikal bakal berdirinya setu Babakan, Jakarta Selatan, hingga menjadi salah satu tempat wisata di Ibu Kota, tidak lepas dari gagasan cerdasnya.

Senada dengan Bang Afur, Bongky Ismail Marcel juga mengungkapkan, bahwa banyak kawasan resapan air di Jakarta yang harus diselamatkan dari kerusakan, salah satunya di Ciganjur. “Berawal dari semangat menjaga kelestarian kawasan resapan air Jakarta, maka sudah semestinya kawasan Ciganjur ini harus dipertahankan sebagai zona hijau resapan air,” kata Bongky.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More