Warga Puri Serpong Berseteru Gara-gara Polisi Tidur, Cek Faktanya

Jum'at, 05 November 2021 - 11:44 WIB
2. Polisi tidur dibuat pada jalan menurun.

Berdasarkan pantauan di lokasi, posisi 'polisi tidur' di sana justru dibuat di jalan pemukiman yang sedikit menurun. Kondisi itu bisa membahayakan pengguna jalan yang melintas.

3. Kesepakatan mediasi oleh pengurus lingkungan diabaikan.

Guna menghindari perselisihan antar penghuni perumahan, pengurus lingkungan RT08 RW02 dibantu sekuriti setempat sudah memediasi. Kesepakatannya adalah pihak Assa'adah segera memangkas serta melandaikan 'polisi tidur'.

Namun kesepakatan mediasi yang digelar 2 pekan lalu itu hingga kini belum juga dilaksanakan. Pantauan terkini, 'polisi tidur' di lokasi masih tinggi hingga memancing kembali keresahan warga sekitar.

"Saat ini kayaknya masih tinggi, saya lihat itu masih tinggi. Saya untuk saat ini diam, maksudnya enggak mau ngejar-ngejar soal itu. Kecuali ada timbul permasalahan, misalnya ada selisih paham saya nanti akan turun lagi menengahi," kata Ajri.

4. Polisi tidur dibuat untuk menahan aliran air di permukaan jalan saat hujan.

Pihak Assa'adah menyebut, 'polisi tidur' dibuat atas kesepakatan salah satu warga Blok D3. Di mana disebutkan, rumah warga itu sering tergenang manakala aliran air hujan turun melalui permukaan jalan dari bagian atas pemukiman.

"Jadi warga di bawah itu (Blok D3) setiap hujan, air dari atas meluber turun ke rumahnya. Maka nya dibuat itu, supaya aliran air tertahan (polisi tidur) terus dialihkan ke samping," ucap salah seorang pengurus Assa'adah, Mahrus Syafi'i.

5. Kelalaian membuat 'polisi tidur' terancam pidana dan sanksi denda Rp24 juta.
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More