Penangkapan Residivis Narkoba di Tangsel, Polisi Diserang Pedang dan Batu
Selasa, 02 November 2021 - 16:59 WIB
TANGERANG SELATAN - Sejumlah anggota kepolisian dari Satuan Narkoba Polres Tangerang Kota mendapatkan serangan dari sejumlah orang saat akan menangkap CA (30) terkait kasus narkoba . Perlawanan ini diberikan keluarga CA saat polisi akan menangkapnya di Jalan PTPN VIII, Cilenggang, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Selasa (2/11/2021).
Informasi yang dihimpun MPI, pihak keluarga pelaku mencoba menghalang-halangi penangkapan. Beberapa di antaranya berupaya menyerang petugas dengan pedang dan batu. CA merupakan residivis kasus narkoba yang belum lama ini keluar dari tahanan.
Bhabinkamtibmas Polsek Serpong, Bripka Bed Bernad mengatakan, mendapat kabar keributan dari warga sekitar. Begitu sampai di lokasi, sejumlah polisi Satnarkoba terlihat bersitegang dengan keluarga CA.
"Yang jelas tadi ada yang bawa (senjata tajam) satu dua orang, saya sampai sudah ramai di situ, sudah ribut. Hubungannya masih saudara antara yang diamankan sama yang bawa senjata tajam itu," kata Bernad kepada wartawan Selasa (2/11/2021).
Bernad sempat membujuk keluarga pelaku agar tak melakukan perlawanan. Anggota Satnarkoba yang hanya berjumlah 7 orang kewalahan meringkus CA. Keributan berhasil diredam setelah petugas melepas tembakan ke udara.
"Yang bawa pedangnya dibawa juga. Ini (anggota polisi) dari Tangerang Kota, ada sekitar 5 sampai 7 orang bawa 2 mobil. Tadi dia (pelaku) enggak mau dibawa, akhirnya kita bantu redain dan langsung diamanin. Dugaannya sih terkait pengembangan (narkoba)," ungkapnya.
Salah satu saksi mata yang juga warga sekitar, IN (40), menjelaskan, kejadian itu berlangsung sekira pukul 12.15 WIB. Petugas berpakaian preman meletuskan tembakan ke udara guna memeringatkan keluarga pelaku yang mengacungkan pedang.
"Keluarganya bawa pedang, ada yang pakai batu juga. Saya kan ngelihat dari atas, itu jadi kejar-kejaran. Berapa kali bunyi tembakan ke atas. Akhirnya dikejar dapat, 2 orang yang dibawa, yang satu itu mungkin pelaku terkait narkobanya, yang satu lagi keluarganya yang bawa pedang," tuturnya.
Sayangnya, dalam insiden itu seorang pedagang minuman berinisial Z (33) sempat menjadi korban salah sasaran oleh salah satu petugas. Dia mengaku diseret lalu dipukul beberapa kali karena dianggap bagian dari komplotan pelaku.
"Sempat dipukul, karena saya spontan lari kan takut kenapa-kenapa, karena ada yang teriak rampok-rampok juga. Saya lari terus dikejar, dipukul. Untung ada pak Binamas nolongin saya," ucap Z.
Informasi yang dihimpun MPI, pihak keluarga pelaku mencoba menghalang-halangi penangkapan. Beberapa di antaranya berupaya menyerang petugas dengan pedang dan batu. CA merupakan residivis kasus narkoba yang belum lama ini keluar dari tahanan.
Bhabinkamtibmas Polsek Serpong, Bripka Bed Bernad mengatakan, mendapat kabar keributan dari warga sekitar. Begitu sampai di lokasi, sejumlah polisi Satnarkoba terlihat bersitegang dengan keluarga CA.
"Yang jelas tadi ada yang bawa (senjata tajam) satu dua orang, saya sampai sudah ramai di situ, sudah ribut. Hubungannya masih saudara antara yang diamankan sama yang bawa senjata tajam itu," kata Bernad kepada wartawan Selasa (2/11/2021).
Bernad sempat membujuk keluarga pelaku agar tak melakukan perlawanan. Anggota Satnarkoba yang hanya berjumlah 7 orang kewalahan meringkus CA. Keributan berhasil diredam setelah petugas melepas tembakan ke udara.
"Yang bawa pedangnya dibawa juga. Ini (anggota polisi) dari Tangerang Kota, ada sekitar 5 sampai 7 orang bawa 2 mobil. Tadi dia (pelaku) enggak mau dibawa, akhirnya kita bantu redain dan langsung diamanin. Dugaannya sih terkait pengembangan (narkoba)," ungkapnya.
Salah satu saksi mata yang juga warga sekitar, IN (40), menjelaskan, kejadian itu berlangsung sekira pukul 12.15 WIB. Petugas berpakaian preman meletuskan tembakan ke udara guna memeringatkan keluarga pelaku yang mengacungkan pedang.
"Keluarganya bawa pedang, ada yang pakai batu juga. Saya kan ngelihat dari atas, itu jadi kejar-kejaran. Berapa kali bunyi tembakan ke atas. Akhirnya dikejar dapat, 2 orang yang dibawa, yang satu itu mungkin pelaku terkait narkobanya, yang satu lagi keluarganya yang bawa pedang," tuturnya.
Sayangnya, dalam insiden itu seorang pedagang minuman berinisial Z (33) sempat menjadi korban salah sasaran oleh salah satu petugas. Dia mengaku diseret lalu dipukul beberapa kali karena dianggap bagian dari komplotan pelaku.
"Sempat dipukul, karena saya spontan lari kan takut kenapa-kenapa, karena ada yang teriak rampok-rampok juga. Saya lari terus dikejar, dipukul. Untung ada pak Binamas nolongin saya," ucap Z.
(hab)
tulis komentar anda