Kena Tilang Ganjil Genap di Jalan S Parman, Pengendara Asal Lampung Ini Panik
Kamis, 28 Oktober 2021 - 11:19 WIB
JAKARTA - Seorang pengemudi mobil berpelat ganjil, Anggun (25) terlihat panik saat di tilang oleh petugas di ruas Jalan S Parman, Jakarta Barat, Kamis (28/10/2021). Ia ditilang lantaran melanggar aturan ganjil genap (Gage) yang mulai berlaku hari ini.
Wanita asal Bandar Lampung ini mengaku tak tahu ada kebijakan gage di Jalan S Parman. Lantas ia sedikit mengeluh kepada petugas yang menilangnya.
"Pak... (sambil kemayu) saya tadi dari Jakarta Selatan, ini mau pulang ke Lampung sambil ngeliat maps lewat sini, engga tahu kalau di sini ada ganjil genap," keluhnya kepada petugas.
Masih dalam kondisi panik, petugas kemudian menanyakan perihal Surat tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya.
Kepada petugas, ia kemudian menyodorkan surat-surat yang diminta tersebut. "Ini pak, itu tertera juga alamat saya," ujarnya.
Petugas kemudian memberikan surat tilang kepadanya sebagai bukti melakukan pelanggaran.
Untuk diketahui, sebanyak 15 pengendara mobil berpelat ganjil ditilang pada hari pertama penindakan ganjil genap ruas Jalan S Parman, Jakarta Barat, hari ini.
Kasat Lantas Wilayah Jakarta Barat Kompol Argadija Putra mentatakan, para pengendara yang diberhentikan itu mayoritas tak tahu mengenai pemberlakuan gage. Padahal, lanjutnya, sosialisasi penerapan Gage sudah dilaksanakan selama tiga hari terakhir.
"Seperti biasa (pelanggar) mengurus tilang nanti bisa ditanyakan ke staf tilang dan langsung ditilang, ada tanggalnya dan bisa langsung ke pengadilan," ungkapnya.
Diketahui, dua ruas jalan di Jakarta Barat telah menerapkan kebijakan Gage mulai Senin 25 Oktober 2021. Kebijakan ini dilakukan di ruas Jalan S Parman dan Jalan Tomang raya. Di mana, jam operasional Gage dimulai sejak pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB. Kebijakan ini berlaku kecuali hari libur.
Para pelanggar Gage akan diberikan penindakan berupa sanksi tilang yang mengacu pada Pasal 287 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yakni denda maksimal Rp500.000.
Wanita asal Bandar Lampung ini mengaku tak tahu ada kebijakan gage di Jalan S Parman. Lantas ia sedikit mengeluh kepada petugas yang menilangnya.
"Pak... (sambil kemayu) saya tadi dari Jakarta Selatan, ini mau pulang ke Lampung sambil ngeliat maps lewat sini, engga tahu kalau di sini ada ganjil genap," keluhnya kepada petugas.
Masih dalam kondisi panik, petugas kemudian menanyakan perihal Surat tanda Nomor Kendaraan (STNK) dan Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya.
Kepada petugas, ia kemudian menyodorkan surat-surat yang diminta tersebut. "Ini pak, itu tertera juga alamat saya," ujarnya.
Petugas kemudian memberikan surat tilang kepadanya sebagai bukti melakukan pelanggaran.
Untuk diketahui, sebanyak 15 pengendara mobil berpelat ganjil ditilang pada hari pertama penindakan ganjil genap ruas Jalan S Parman, Jakarta Barat, hari ini.
Kasat Lantas Wilayah Jakarta Barat Kompol Argadija Putra mentatakan, para pengendara yang diberhentikan itu mayoritas tak tahu mengenai pemberlakuan gage. Padahal, lanjutnya, sosialisasi penerapan Gage sudah dilaksanakan selama tiga hari terakhir.
"Seperti biasa (pelanggar) mengurus tilang nanti bisa ditanyakan ke staf tilang dan langsung ditilang, ada tanggalnya dan bisa langsung ke pengadilan," ungkapnya.
Diketahui, dua ruas jalan di Jakarta Barat telah menerapkan kebijakan Gage mulai Senin 25 Oktober 2021. Kebijakan ini dilakukan di ruas Jalan S Parman dan Jalan Tomang raya. Di mana, jam operasional Gage dimulai sejak pukul 06.00-10.00 WIB dan 16.00-21.00 WIB. Kebijakan ini berlaku kecuali hari libur.
Para pelanggar Gage akan diberikan penindakan berupa sanksi tilang yang mengacu pada Pasal 287 Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan yakni denda maksimal Rp500.000.
(mhd)
tulis komentar anda