Kelompok Stacia Hijau Dorong Gerakan Jakarta Sadar Sampah Gagasan Pemprov DKI
Jum'at, 22 Oktober 2021 - 05:18 WIB
JAKARTA - Organisasi penggiat lingkungan Jakarta, Kelompok Stacia Hijau (KSH) mengapresiasi dan mendorong upaya Pemerintah Provinsi DKI dalam mewujudkan gerakan Jakarta Sadar Sampah.
“Gerakan ini kan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Menyelamatkan lingkungan dari pencemaran sampah, ada unsur edukasinya juga. Bagaimana menyadarkan masyarakat agar mampu memilah dan mengolah sampahnya sendiri, yang proses penyadarannya itu dimulai dari rumah tangga,” kata Ketua KSH Bela Kirali dalam sebuah diskusi ringan di Cafe Wajah Pribumi (Japri), Ciputat, Tangsel, Kamis (21/10/2021)
baca juga: Wagub DKI Yakin FPSA Mampu Atasi Permasalahan Sampah di Jakarta
Bela mengamati, sejauh ini upaya Pemprov DKI dalam menangani sampah di Ibu Kota ini sudah semakin baik Penilaian yang mereka berikan bukan tanpa alasan. Mereka melihat, sejauh ini Pemprov DKI sudah cukup serius menangani seabrek persoalan sampah di Ibu Kota, kendati memang masih banyak hal yang harus dibenahi.
“Isu sampah ini kan sangat luas. Tak hanya terkait dengan persoalan lingkungan, tapi juga sosial masyarakat, budaya, ekonomi, bahkan ada unsur politisnya juga. Makanya tak bisa Pemprov DKI bekerja sendirian. Penanganan sampah ini kerja lintas sektoral. Pemprov tentu butuh dukungan semua pihak, terutama masyarakat,” tutur Bela.
baca juga: Inilah Ragam Teknologi Pengolahan Sampah untuk Perkuat ITF Sarana Jaya
Bela melihat, salah satu bentuk keseriusan Pemprov DKI dalam menangani persoalan sampah, yakni dengan membangun dua Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA), salah satunya di Tebet.
Dia meyakini, dua FPSA yang dibangun nantinya akan memberikan dampak besar pada pengelolaan sampah di Ibu Kota, yang sejauh ini masih mengandalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Terlebih, sistem yang dibuat ramah lingkungan dan menggunakan teknologi modern.
baca juga: Baru Pamer Keindahan, Taman Waduk Daan Mogot Sudah Dipenuhi Sampah
“Gerakan ini kan melibatkan seluruh lapisan masyarakat. Menyelamatkan lingkungan dari pencemaran sampah, ada unsur edukasinya juga. Bagaimana menyadarkan masyarakat agar mampu memilah dan mengolah sampahnya sendiri, yang proses penyadarannya itu dimulai dari rumah tangga,” kata Ketua KSH Bela Kirali dalam sebuah diskusi ringan di Cafe Wajah Pribumi (Japri), Ciputat, Tangsel, Kamis (21/10/2021)
baca juga: Wagub DKI Yakin FPSA Mampu Atasi Permasalahan Sampah di Jakarta
Bela mengamati, sejauh ini upaya Pemprov DKI dalam menangani sampah di Ibu Kota ini sudah semakin baik Penilaian yang mereka berikan bukan tanpa alasan. Mereka melihat, sejauh ini Pemprov DKI sudah cukup serius menangani seabrek persoalan sampah di Ibu Kota, kendati memang masih banyak hal yang harus dibenahi.
“Isu sampah ini kan sangat luas. Tak hanya terkait dengan persoalan lingkungan, tapi juga sosial masyarakat, budaya, ekonomi, bahkan ada unsur politisnya juga. Makanya tak bisa Pemprov DKI bekerja sendirian. Penanganan sampah ini kerja lintas sektoral. Pemprov tentu butuh dukungan semua pihak, terutama masyarakat,” tutur Bela.
baca juga: Inilah Ragam Teknologi Pengolahan Sampah untuk Perkuat ITF Sarana Jaya
Bela melihat, salah satu bentuk keseriusan Pemprov DKI dalam menangani persoalan sampah, yakni dengan membangun dua Fasilitas Pengolahan Sampah Antara (FPSA), salah satunya di Tebet.
Dia meyakini, dua FPSA yang dibangun nantinya akan memberikan dampak besar pada pengelolaan sampah di Ibu Kota, yang sejauh ini masih mengandalkan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang. Terlebih, sistem yang dibuat ramah lingkungan dan menggunakan teknologi modern.
baca juga: Baru Pamer Keindahan, Taman Waduk Daan Mogot Sudah Dipenuhi Sampah
tulis komentar anda