Akses Masuk 3 Tower Apartemen Mewah di Pademangan Diblokir, Penghuni Tidur di Lobi

Minggu, 17 Oktober 2021 - 20:45 WIB
Sejumlah pemilik unit apartemen mewah di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, menggelar aksi unjuk rasa lantaran tidak diberikan akses masuk oleh pengelola. Foto: SINDOnews/Okto Rizki Alpino
JAKARTA - Puluhan pemilik unit apartemen mewah di kawasan Pademangan, Jakarta Utara, tidak diberikan akses masuk oleh pengelola. Tidak terima, mereka menggelar aksi unjuk rasa, Minggu (17/10/2021).

Indah, salah satu pemilik unit apartemen mengatakan, pemblokiran akses masuk kepada sejumlah pemilik unit apartemen sudah berlangsung sejak Jumat (15/10/2021). Pemblokiran akses masuk yang dilakukan pihak pengelola membuat para penghuni kini telantar dan tidur di lobi apartemen.





"Yang diblokir itu akses lift. Terus ke unit kita masing-masing itu enggak bisa. Ada tiga tower yang diblokir, lebih dari 30 lantai," tuturnya.

Indah membeberkan, pemblokiran akses masuk ini bermula saat pihak pengelola tiba-tiba menaikan biaya IPL tanpa ada musyawarah dengan penghuni. Mereka kemudian menolak kenaikan itu karena tidak dibarengi dengan perubahan. Adapun besaran iuran yang harus dibayarkan rata-rata Rp1 juta per bulan.

"Selama 6 tahun kami bayar IPL Rp 1 juta tapi tidak ada perubahan. Aspek kebersihan dan keamanan yang kita pertanyakan. Mereka (pengelola) juga tidak pernah ada laporan pertanggungjawaban dan laporan keuangan tidak pernah dilakukan," tandasnya.



Aspek kebersihan dan keamanan yang disoroti penghuni dilandasi karena selama pandemi Covid-19 pengelola mengurangi jumlah karyawan yang bekerja di apartemen. "Bayangkan 2.300 unit hanya ada security 29 orang itu, termasuk komandannya, itu juga dibagi tiga shift. Kebersihan dan keamanan di sini sangat buruk. Fasilitas juga sama, di lantai 8 itu bertahun-tahun tidak pernah ada perubahan," ucapnya.

Lily, perwakilan penghuni saat menggelar aksi unjuk rasa mengungkapkan, puluhan penghuni unit apartemen merasa dirugikan dengan pemblokiran akses masuk oleh pengelola. Untuk itu, mereka sudah melaporkan kasus ini ke instansi terkait lain dan Polres Metro Jakarta Utara.

"Kami berharap negara hadir untuk memberikan perlindungan. Tidak hanya unit apartemen kami, karena banyak sekali orang yang diblokir aksesnya segala macam. Ada yang listrik dan airnya dimatikan," tandas Lily.
(thm)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More