Jejak Kerajaan-kerajaan Besar yang Pernah Berkuasa di Kabupaten Bogor
Sabtu, 09 Oktober 2021 - 06:01 WIB
BOGOR - Dari masa ke masa, Kabupaten Bogor telah mengalami berbagai perubahan dan perkembangan. Dari sisi sejarah , Kabupaten Bogor ternyata merupakan salah satu wilayah yang pernah dikuasai sejumlah kerajaan besar di Indonesia.
Catatan Dinasti Sung di China dan prasasti yang ditemukan di Tempuran Sungai Ciaruteun dengan Sungai Cisadane, menguatkan bahwa setidaknya pada pertengahan abad ke-5 Masehi di wilayah ini telah berdiri sebuah bentuk pemerintahan. Sejarah lama Dinasti Sung mencatat tahun 430, 433, 434, 437, dan 452 Masehi, Kerajaan Holotan mengirimkan utusannya ke China.
Sejarawan Prof Slamet Muljana dalam bukunya berjudul 'Dari Holotan ke Jayakarta' menyimpulkan bahwa Holotan adalah transliterasi China dari kata Aruteun. Kerajaan Aruteun adalah salah satu kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa.
Prasasti Ciaruteun merupakan bukti sejarah perpindahan kekuasaan dari Kerajaan Aruteun ke Kerajaan Tarumanagara di bawah kepemimpinan Raja Purnawarman sekitar akhir abad ke-5 masehi. Prasasti lainnya peninggalan Purnawarman adalah Prasasti Kebon Kopi di Kecamatan Cibungbulang, Prasasti Jambu di Bukit Koleangkak (Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang), dan Prasasti Lebak (di tengah Sungai Cidanghiyang, Banten).
Pada abad ke-6 dan ke-7, Kerajaan Tarumanagara merupakan penguasa tunggal di wilayah Jawa Barat. Setelah Tarumanagara, pada abad-abad selanjutnya kerajaan terkenal yang pernah muncul di Tanah Pasundan (Jawa Barat) adalah Kerajaan Sunda, Pajajaran, Galuh, dan Kawali. Semuanya tidak terlepas dari keberadaan wilayah Bogor dan sekitarnya.
Dikutip dari laman bogorkab.go.id, sejarah awal mula berdirinya Kabupaten Bogor ditetapkan tanggal 3 Juni yang diilhami dari tanggal pelantikan Raja Pajajaran yang terkenal, yaitu Sri Baduga Maharaja. Pelantikan itu berlangsung pada tanggal 3 Juni 1482 selama sembilan hari yang disebut dengan upacara Kedabhakti.
Catatan Dinasti Sung di China dan prasasti yang ditemukan di Tempuran Sungai Ciaruteun dengan Sungai Cisadane, menguatkan bahwa setidaknya pada pertengahan abad ke-5 Masehi di wilayah ini telah berdiri sebuah bentuk pemerintahan. Sejarah lama Dinasti Sung mencatat tahun 430, 433, 434, 437, dan 452 Masehi, Kerajaan Holotan mengirimkan utusannya ke China.
Sejarawan Prof Slamet Muljana dalam bukunya berjudul 'Dari Holotan ke Jayakarta' menyimpulkan bahwa Holotan adalah transliterasi China dari kata Aruteun. Kerajaan Aruteun adalah salah satu kerajaan Hindu tertua di Pulau Jawa.
Prasasti Ciaruteun merupakan bukti sejarah perpindahan kekuasaan dari Kerajaan Aruteun ke Kerajaan Tarumanagara di bawah kepemimpinan Raja Purnawarman sekitar akhir abad ke-5 masehi. Prasasti lainnya peninggalan Purnawarman adalah Prasasti Kebon Kopi di Kecamatan Cibungbulang, Prasasti Jambu di Bukit Koleangkak (Pasir Gintung, Kecamatan Leuwiliang), dan Prasasti Lebak (di tengah Sungai Cidanghiyang, Banten).
Pada abad ke-6 dan ke-7, Kerajaan Tarumanagara merupakan penguasa tunggal di wilayah Jawa Barat. Setelah Tarumanagara, pada abad-abad selanjutnya kerajaan terkenal yang pernah muncul di Tanah Pasundan (Jawa Barat) adalah Kerajaan Sunda, Pajajaran, Galuh, dan Kawali. Semuanya tidak terlepas dari keberadaan wilayah Bogor dan sekitarnya.
Dikutip dari laman bogorkab.go.id, sejarah awal mula berdirinya Kabupaten Bogor ditetapkan tanggal 3 Juni yang diilhami dari tanggal pelantikan Raja Pajajaran yang terkenal, yaitu Sri Baduga Maharaja. Pelantikan itu berlangsung pada tanggal 3 Juni 1482 selama sembilan hari yang disebut dengan upacara Kedabhakti.
Baca Juga
tulis komentar anda