Stadion GBK Prioritaskan Pelayanan Air Bersih Pengunjung dengan Air Perpipaan

Selasa, 05 Oktober 2021 - 17:04 WIB
Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Senayan, Jakarta. Foto: Dok SINDOnews
JAKARTA - Stadion Gelora Bung Karno merupakan stadion terbesar di Jakarta dan pusat olahraga masyarakat di lahan seluas 100 hektare. Berdiri sejak tahun 1960, kemudian secara resmi digunakan untuk perhelatan Asian Games ke IV tahun 1962. Stadion ini pernah melakukan renovasi besar yang diinisiasi oleh Kementerian PUPR pada tahun 2018 dan tidak mengalami banyak perubahan untuk fasilitas olahraganya sejak awal didirikan.

Kepala Divisi Pembangunan dan Pemeliharaan PPKGBK David Prastyan menjelaskan dalam melayani kebutuhan air bersih kepada pengunjung pada awalnya menggunakan air tanah, namun sesuai peraturan yang ada di Stadion GBK untuk mendukung penggunaan air perpipaan dan melakukan pencegahan penurunan muka tanah, terlebih di Stadion GBK banyak permukaan yang menjadi area resapan air. “Sejak akhir tahun 1990-an Stadion GBK beralih menggunakan air perpipaan PALYJA sebagai satu-satunya sumber air bersih,” ujarnya, Selasa (5/10/2021).

Baca juga: Tinjau Vaksinasi Massal di SUGBK, Anies Bantu Bule yang Hendak Divaksin



Kebutuhan terbesar untuk air bersih di Stadion GBK adalah untuk kebutuhan fasilitas umum pengunjung GBK seperti fasilitas olahraga, toilet dan wastafel. Di era pandemi ini kebutuhan air bersih stadion GBK meningkat sekitar 20% karena adanya penambahan titik-titik fasilitas cuci tangan untuk menjaga kebersihan tangan guna pencegahan penyebaran virus Covid-19.

Air perpipaan Stadion GBK didukung dengan 4 titik intake masuk air perpipaan sehingga hampir tidak mungkin GBK mengalami gangguan air bersih perpipaan. Jika ada gangguan pada salah satu intake masuk air perpipaan, maka akan dialihkan intake air perpipaan melalui intake masuk lainnya. Walaupun GBK pernah mengalami gangguan air perpipaan, namun setelah ditelepon ke petugas PALYJA akan langsung ditindaklanjuti dan selesai permasalahan suplai airnya.

Stadion GBK telah mendukung penghematan penggunaan air dengan memiliki sistem penampungan air hujan yang digunakan untuk melakukan penyiraman pepohonan yang berjumlah sekitar 4 ribu-5 ribu pohon yang terletak di sekitar GBK. Sistem penampungan air hujan GBK tersebar di 4 titik di sekitar GBK dengan total daya tampung air hujan sebanyak 10 ribu liter.

Penerapan area biopori di area pepohonan juga dibuatkan di masing-masing pepohonan yang tumbuh di sekitar GBK dan dilakukan pemindahan lubang biopori setiap beberapa waktu. Dengan memanfaatkan daun kering yang jatuh untuk dimasukkan ke lubang biopori sehingga untuk sampah dari daun pepohonan dapat dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik.

Baca juga: Pipa PDAM Bocor, Pasokan Air Bersih 45 Kelurahan di Kota Bogor Terhenti

Pengolahan limbah air toilet (STP) juga sudah diterapkan oleh stadion GBK. STP ini terletak di gedung-gedung yang berada di dalam area GBK sebanyak 18 gedung. Pemanfaatan air dari pengolahan limbah air toilet ini difungsikan hanya untuk resapan ke area pepohonan yang ada di GBK. Limbah air toilet diolah melalui STP untuk memisahkan za-zat kimia sabun dari kamar mandi, sehingga saat dilakukan resapan untuk pepohonan air sudah bebas zat kimia.

“Harapan ke depan stadion GBK untuk operator air perpipaan PALYJA semoga dapat selalu mendukung pelayanan air bersih area publik dan event-event yang ada di GBK. Infrastrukturnya bisa ditingkatkan agar dapat memenuhi kebutuhan air bersih di domestik perusahaan besar di Jakarta,” ungkap David.
(jon)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More