Pengadilan Tolak Pembatalan Homologasi KSP Indosurya

Kamis, 19 Agustus 2021 - 21:52 WIB
Foto: Ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat memutuskan menolak permohonan sejumlah nasabah yang ingin membatalkan penjanjian perdamaian atau homologasi KSP Indosurya Cipta . Putusan No.07/Pembatalan/2021/PN Niaga Jkt.Pusat. Putusan itu dibacakan Majelis Hakim Pengadilan Niaga yang diketuai Hakim Bambang Nurcahyo pada Rabu (18/8/2021).

Majelis hakim menilai KSP Indosurya tetap menjalankan komitmennya sesuai proposal perdamaian dalam homologasi yang disahkan pengadilan pada Juli tahun lalu.

Baca juga: Rusak Homologasi, Anggota KSP Indosurya Ultimatum Pidanakan Provokator

Terhadap hal ini, KSP Indosurya melalui kuasa hukumnya, Hendra Widjaya menyatakan apresiasi terhadap apa yang diputuskan majelis hakim. Dia juga menyatakan pengadilan sudah memutus arif pembatalan gugatan tersebut.

"Kami mengapresiasi putusan majelis hakim yang melihat hal ini secara arif. Pihak KSP Indosurya juga tetap berkomitmen menjalankan homologasi yang merupakan putusan pengadilan. Semua dibayar sesuai perjanjian perdamaian yang telah disahkan,” ujar Hendra di Jakarta, Kamis (19/8/2021).



Dia juga menegaskan KSP Indosurya tetap menjalankan komitmen sesuai proposal perdamaian yang ditetapkan pengadilan melalui proses mekanisme voting yang kemudian ditetapkan pengadilan.

KSP Indosurya sebaliknya juga melakukan langkah hukum terhadap mereka yang ingin membatalkan putusan pengadilan itu. Di Jakarta Barat, kini pihak KSP Indosurya menggugat Lim Pipi Widiyanti dan Liesanti Widjaja. Gugatan senada juga akan dilakukan kepada mereka yang berada di luar DKI Jakarta yang mencoba membatalkan homologasi.

Langkah hukum ini diambil karena KSP Indosurya merasa dirugikan imej dan upayanya di saat tengah berusaha memenuhi kewajibannya kepada semua anggota yang diputuskan dalam homologasi.

"Jelas, ini kan merusak imej dan upaya yang tengah dilakukan KSP Indosurya. KSP Indosurya berusaha menjalankan kewajibannya dan jika ini dibatalkan dan menjadi pailit bagaimana dengan ribuan anggota yang terhadap mereka sudah dilakukan kewajiban pembayaran kini dan ke depannya," urai Hendra.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More