Kisah Tangguh TNI-Polri Jelang HUT RI: Memerdekakan Masyarakat Lawan Badai Pandemi Covid-19

Sabtu, 14 Agustus 2021 - 20:31 WIB
Anggota Bhabinkamtibmas memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak Covid-19. Foto: SINDOnews/Yohannes Tobing

Namun, tak kunjung datangnya petugas evakuasi, Triswana langsung berinisiatif menggunakan alat pelindung diri (APD) untuk memeriksa warga yang terkapar tersebut. "Kita gunakan APD dibantu warga, tapi tetap tidak bisa dan tidak mampu akhirnya kita angkat dia sampai orangtuanya tidak mau menerimanya lagi. Kemudian, kita bawa ke rumah sakit untuk dirawat intensif," ucapnya.

Triswana juga sering mendapat laporan dari warga di mana banyak yang melapor ada warga yang terpapar Corona dan malah keluar rumah. Dari laporan inilah dia dituntut memiliki peran yang lebih dari seorang polisi.

Selama merespons hingga mendatangi rumah warga yang sedang isolasi mandiri (isoman), dia harus mendengar banyak keluhan warga. "Yang uniknya itu saya kalau jalan bareng Babinsa mendapat tugas membagi obat ke rumah warga yang isoman. Kalau ke rumah warga itu kita kayak seperti dokter," kenangnya.

Saat berkunjung ke rumah warga, dia tidak hanya bertugas membagikan melainkan menanyakan kondisi warga. Tak jarang juga warga menanyakan keluhan yang dideritanya. "Jadi kita jelasin obat ini obat itu, memang kita juga bersama tim Puskesmas harus dituntut serba bisa dan harus mengerti. Kalau misalnya kita jalan sendiri pertanyaan masyarakat kita bawa ke dokter," ujar Triswana.

Baca juga: Tinjau Sentral Vaksinasi di UI, Kapolri: Hilangkan Perbedaan, Mari Bersatu Lawan Covid-19

Babinsa Ini Lebih Pentingkan Kesehatan Masyarakat daripada Kesehatan Diri Sendiri

Kalau tadi kisah Bhabinkamtibmas kini cerita tangguhnya anggota Babinsa Koramil Tanjung Priok Sersan Mayor (Serma) La Ode Arifudin. Di saat menjelang HUT Kemerdekaan RI, dia terus berjuang mendistribusikan sembako ke warga yang membutuhkan dan membagikan obat-obatan.

Sebagai prajurit, dia mendapat perintah langsung dari Panglima TNI untuk membantu membagikan obat kepada warga yang sedang isoman. "Sukanya kita senang dapat membantu masyarakat. Sementara itu, dukanya kita juga tidak pernah memikirkan kesehatan atau kondisi daripada kita selama ini," ujar Arifudin.

Selama menjalankan tugas baik membagikan sembako maupun obat-obatan ke warga yang terpapar Covid-19, dia bekerja ikhlas tanpa berpikir warga memiliki penyakit penyerta apapun. "Namun, setelah beberapa lama membagikan obat kepada masyarakat yang isoman, keesokannya saya langsung memiliki gejala tidak bisa mencium tapi lainnya seperti rasa masih ada," tuturnya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More