Pemkab Bekasi Minta Industri Batalkan Vaksinasi Gotong Royong
Senin, 26 Juli 2021 - 12:50 WIB
BEKASI - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi meminta perusahaan industri untuk membatalkan vaksinasi Gotong Royong dan beralih ke vaksin industri. Hal itu dilakukan untukmendorong percepatan program vaksinasi di kawasan industri. Langkah itu diambil agar para pekerja mempunyai imunitas terhadap paparan Covid-19mengingat kemungkinan PPKM akan direlaksasi.
“Yang sudah terdaftar divaksin Gotong Royong bisa cancel dengan cara menyampaikan pembatalannya ke Biofarma, dan beralih ke Vaksin Industri,”kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan usai membuka vaksinasi masal di Stadion Wibawa Mukti, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Senin (26/7/2021).
Untuk itu, Danimeminta perusahaan membatalkanvaksinasigotongroyong (VGR) dan beralih kevaksinindustri. Saat ini, pemerintahakan mengambil vaksin yang sudah disiapkan Kementerian Perindustrian (Kemenprin) sebanyak 5 juta vaksin untuk Jawa dan Bali.
“Mulai hari ini kita lakukan identifikasiperusahaan mana yang belum melakukan vaksinasi,” ujarnya.
Setelah identifikasi ternyata ada perusahaan karyawannya diatas dua ribu harus menyiapkan sentra vaksinnya di perusahaannya sendiri.Untuk itu, pemerintahakan menurunkan tim vaksinator dari Dinas Kesehatan.
“Mereka tinggal menyiapkan sentra vaksinnya, nanti tim kita turun, dari Dinas Kesehatan dibantu TNI Polri sebagai tim vaksinator,” terangnya.
Dani pun meyakini bahwa dengan cara seperti itu akan lebih cepat, jadi sehari bisa puluhan titik vaksinasi di berbagai pusat.
“Perusahaan yang jumlah pegawainya kurang dari dua ribu dapat disertakan dengan beberapa perusahaan lain, membuat satu titik sentra vaksinasi,jadi vaksinasi di industri bisa berjalan cepat,”tegasnya.
“Yang sudah terdaftar divaksin Gotong Royong bisa cancel dengan cara menyampaikan pembatalannya ke Biofarma, dan beralih ke Vaksin Industri,”kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan usai membuka vaksinasi masal di Stadion Wibawa Mukti, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, Senin (26/7/2021).
Untuk itu, Danimeminta perusahaan membatalkanvaksinasigotongroyong (VGR) dan beralih kevaksinindustri. Saat ini, pemerintahakan mengambil vaksin yang sudah disiapkan Kementerian Perindustrian (Kemenprin) sebanyak 5 juta vaksin untuk Jawa dan Bali.
“Mulai hari ini kita lakukan identifikasiperusahaan mana yang belum melakukan vaksinasi,” ujarnya.
Setelah identifikasi ternyata ada perusahaan karyawannya diatas dua ribu harus menyiapkan sentra vaksinnya di perusahaannya sendiri.Untuk itu, pemerintahakan menurunkan tim vaksinator dari Dinas Kesehatan.
“Mereka tinggal menyiapkan sentra vaksinnya, nanti tim kita turun, dari Dinas Kesehatan dibantu TNI Polri sebagai tim vaksinator,” terangnya.
Dani pun meyakini bahwa dengan cara seperti itu akan lebih cepat, jadi sehari bisa puluhan titik vaksinasi di berbagai pusat.
“Perusahaan yang jumlah pegawainya kurang dari dua ribu dapat disertakan dengan beberapa perusahaan lain, membuat satu titik sentra vaksinasi,jadi vaksinasi di industri bisa berjalan cepat,”tegasnya.
(mhd)
tulis komentar anda