21 Rumah Sakit di Kota Bogor Alami Kelangkaan Oksigen dan Obat-obatan
Jum'at, 16 Juli 2021 - 19:18 WIB
"Ada 21 rumah sakit di Kota Bogor yang saat ini membutuhkan oksigen dan obat-obatan. Saya pikir pemerintah pusat dan daerah komitmen untuk membantu semaksimal mungkin keselamatan masyarakat, tetapi jangan ada oknum-oknum yang bermain. Dalam kondisi ini, kita tidak bisa mentolerir orang orang yang mengambil kesempatan dalam kesempitan," tegasnya.
Dedie mengatakan, kebutuhan oksigen di RSUD Kota Bogor setidaknya lebih dari 4,8 ton per hari. Itu semua untuk menangani pasien Covid-19 di sana. Di RSUD juga diperlukan sebanyak 210 tabung berukuran enam meter kubik.
Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Kota Bogor, Ilham Chaidir, menggambarkan, pasien Covid-19 dengan gejala berat rata - rata perlu pemakaian oksigen hampir 5 ton per hari. Karena memang, oksigen menjadi salah satu penanganan yang paling penting.
"Kemudian karena obat-obatan terbatas kita ada sekitar 200 lebih pasien atas rujukan dari rumah sakit yang pasiennya dalam kondisi sangat berat. Sehingga kebutuhan oksigennya bukan lagi 5 liter per menit, melainkan sudah minimal 15 liter per menit," jelas Ilham.
Tentu dalam hal ini, pemakaian oksigen setiap harinya menjadi semakin banyak. Selain itu, para pasien covid ini juga sangat membutuhkan obat-obatan yang bisa mencapai 16 tablet obat setiap hari selama 5 hari untuk satu pasien.
"Sekarang dengan tidak ketersediaan obat ini, tentu kebutuhannya sangat banyak sekali. Karena obat-obatan ini tidak terpenuhi, terpaksa kami memakai plasma konvalesen. Ini pun sangat lambat dalam mencari para pendonor. Mungkin bagi para penyintas bisa mendonorkan darahnya sehingga kita lebih mudah menolong orang," katanya.
(thm)
tulis komentar anda