RSUD Kabupaten Bekasi Pastikan Stok Oksigen Medis Aman

Jum'at, 02 Juli 2021 - 16:17 WIB
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi memastikan stok oksigen untuk kebutuhan medis masih aman, meskipun jumlah pasien di fasilitas kesehatan itu telah melebihi kapasitas ruangan dengan dominasi pasien COVID-19. SINDOnews/Abdullah M Surjaya
BEKASI - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Bekasi memastikan stok oksigen untuk kebutuhan medis masih aman, meskipun jumlah pasien di fasilitas kesehatan itu telah melebihi kapasitas ruangan dengan dominasi pasien COVID-19. Sedangkan, agen pengisian oksigen di Bekasi mulai kekerungan pasokan.

Direktur RSUD Kabupaten Bekasi, Sumarti memastikan, ketersediaan oksigen untuk kebutuhan medis di rumah sakit pelat merah masih cukup aman. Sebab, rumah sakit memiliki tempat penyimpanan oksigen yang cukup besar sehingga mampu menampung oksigen dalam jumlah banyak.”Stok kita banyak dan aman untuk waktu lama,” katanya, Jumat (2/7/2021).

Menurut dia, perlengkapan medis itu digunakan untuk melayani seluruh pasien rawat inap yang membutuhkan bantuan oksigen. Sementara bagi pasien dengan kamar tidur tambahan diberikan oksigen jenis tabung. ”Kita banyak pakai liquid O2 jadi punya tabung penampungan yang sangat besar untuk melayani pasien rawat inap. Yang pakai tabung untuk yang extra bed saja,” ujarnya.



Kondisi sebaliknya justru terjadi di agen pengisian oksigen medis yang mulai kekurangan stok imbas melonjaknya kasus COVID-19. Agen Tio Gas Group Jalan Sultan Hasanudin Tambun Selatan misalnya, banyak pembeli mengaku sangat kecewa lantaran sudah tidak mendapatkan isi ulang oksigen medis tersebut. (Baca juga; Kasus COVID-19 Meninggi, Sejumlah Warga Antre Isi Tabung Oksigen )

”Saya sudah cari di tiga tempat, oksigen medisnya kosong semua. Mau coba ke tempat lain,” kata Pradita (35) yang datang ke agen Tio Gas Group membawa tiga tabung berukuran satu kubik itu. Dia mengaku sudah empat hari kesulitan mendapatkan oksigen medis demi kebutuhan anggota keluarganya yang terpapar COVID-19 dan tengah menjalani isolasi secara mandiri.

Karyawan agen isi ulang oksigen Feri Yusuf mengaku kelangkaan terjadi karena pengurangan pasokan dari suplier akibat tingginya permintaan rumah sakit. Padahal jumlah permintaan warga yang keluarganya sedang menjalani isolasi mandiri juga melonjak drastis.”Kondisi ini sudah terjadi hampir seminggu lebih,” ungkapnya.

Selain kesulitan mendapatkan oksigen medis masyarakat juga harus rela mengeluarkan uang lebih banyak dari harga sebelumnya. Jika sebelumnya harga oksigen untuk tabung ukuran satu kubik dijual Rp20.000 saat ini menjadi Rp25.000.”Karena kondisinya langka, jadi ada kenaikan harga dari sananya,” tegasnya. (Baca juga; Polda Metro Beberkan Penyebab Kelangkaan Tabung Oksigen di Jakarta )
(wib)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More