Begini Perkembangan Kasus Covid-19 di Kabupaten Bogor
Jum'at, 25 Juni 2021 - 01:03 WIB
BOGOR - Bupati Bogor Ade Yasin menyampaikan kondisi terkini kasus Covid-19 di wilayahnya. Berdasarkan data, total kasus terkonfirmasi positif sampaiKamis 24 Juni 2021, mencapai 19.801 orang.
"Kenaikan kasus positif aktif setelah Idul Fitri sampai 23 Juni 2021 sebesar 75,8 persen," kata Ade Yasin dalam keterangannya, Kamis 24 Juni 2021.
Dari jumlah tersebut, kasus terbanyak dariusia muda yakni 20 hingga 49 tahun atau sekitar 55 persen. Kemudian, tenaga kesehatan dari 4 RSUD dan seluruh Puskesmas yang positif mencapai 90 orang.
"Klaster perkantoran 91 orang pada Bappenda, Bappedalitbang, DPMPTSP dan DKPP," tambahnya.
Sedangkan, untuk program vaksinasi dosis 1 dan 2 di Kabupaten Bogor baru mencapai 26,8 persen dari target sasaran penerima sebanyak 1,2 juta orang.
Untuk menangani persoalan itu, lanjut Ade Yasin, ada beberapa langkah yang dilakukan. Mulai dari menghentikan sementara pelayanan pada dinas yang terkonfirmasi hingga memperluas kontak tracing.
"Juga mengoptimalkan pusat isolasi mandiri dan membentuk pusat isolasi tingkat desa untuk pasien covid-19 yang tidak bergejala (OTG)," jelasnya.
Selanjutnya, menambah tenaga kesehatan dengan melakukan rekrutment relawan untuk pusat isolasi dan rumah sakit. Termasuk menambah ruang perawatan kamar di setiap rumah sakit swasta minimal 30 persen sesuai dengan Permenkes.
Terakhir, percepatan vaksinasi covid-19 melalui penjadwalan baku minimal 3 hari per minggu di setiap Puskesmas. Juga pemberdayaan masyarakat untuk pembentukan sentra vaksinasi inisiasi masyarakat.
"Diperkuat dengan pengetatan PPKM Mikro dengan kebijakan tertuang dalam Keputusan Bupati Bogor berlaku dari 22 Juni-5 Juli 2021," tutup Ade Yasin.
"Kenaikan kasus positif aktif setelah Idul Fitri sampai 23 Juni 2021 sebesar 75,8 persen," kata Ade Yasin dalam keterangannya, Kamis 24 Juni 2021.
Dari jumlah tersebut, kasus terbanyak dariusia muda yakni 20 hingga 49 tahun atau sekitar 55 persen. Kemudian, tenaga kesehatan dari 4 RSUD dan seluruh Puskesmas yang positif mencapai 90 orang.
"Klaster perkantoran 91 orang pada Bappenda, Bappedalitbang, DPMPTSP dan DKPP," tambahnya.
Sedangkan, untuk program vaksinasi dosis 1 dan 2 di Kabupaten Bogor baru mencapai 26,8 persen dari target sasaran penerima sebanyak 1,2 juta orang.
Untuk menangani persoalan itu, lanjut Ade Yasin, ada beberapa langkah yang dilakukan. Mulai dari menghentikan sementara pelayanan pada dinas yang terkonfirmasi hingga memperluas kontak tracing.
"Juga mengoptimalkan pusat isolasi mandiri dan membentuk pusat isolasi tingkat desa untuk pasien covid-19 yang tidak bergejala (OTG)," jelasnya.
Baca Juga
Selanjutnya, menambah tenaga kesehatan dengan melakukan rekrutment relawan untuk pusat isolasi dan rumah sakit. Termasuk menambah ruang perawatan kamar di setiap rumah sakit swasta minimal 30 persen sesuai dengan Permenkes.
Terakhir, percepatan vaksinasi covid-19 melalui penjadwalan baku minimal 3 hari per minggu di setiap Puskesmas. Juga pemberdayaan masyarakat untuk pembentukan sentra vaksinasi inisiasi masyarakat.
"Diperkuat dengan pengetatan PPKM Mikro dengan kebijakan tertuang dalam Keputusan Bupati Bogor berlaku dari 22 Juni-5 Juli 2021," tutup Ade Yasin.
(mhd)
tulis komentar anda