Tidak Libatkan Masyarakat, Rapid Test Covid-19 di Tangsel Dikeluhkan Warga
Senin, 20 April 2020 - 15:12 WIB
"Sebetulnya kita juga inginnya begitu, kenapa diberikan orang kelurahan, RT/RW, dan kader posyandu, karena mereka yang berhubungan dengan masyarakat bersosialisasi dan informasi. Jadi mereka dulu," tukasnya.
Seperti diketahui, kawasan Pondok Aren dan Pondok Jaya merupakan zona merah penyebaran wabah virus Corona di Tangsel. Angka kematian di wilayah ini cukup tinggi.
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 di Kota Tangsel, jumlah kasus Corona di Kecamatan Pondok Aren sebanyak 272 kasus dengan rincian meninggal 16 orang, dan 87 masih dirawat karena ODP dan terkonfirmasi.
Nasrul, salah seorang juru parkir di Mandor Miroh Pondok Aren mengaku prihatin dengan alasan pihak penyelenggara yang lebih mementingkan pejabat ketimbang warganya.
Menurut dia, tidak hanya pejabat pemerintah yang aktif berhubungan dengan orang asing, juru parkir di jalan malah lebih rentan. Apalagi, aktivitas itu dilakukan hampir setiap hari dengan tujuan untuk mencari nafkah.
"Harusnya masyarakat biasa juga diperiksa dong. Kondisi kita juga rentan. Apalagi setiap hari kita berinteraksi dengan orang. Masyarakat sebagai objek penyebaran harus dilibatkan dong. Ini tidak adil," pungkasnya.
Lihat Juga: Antrean Pemakaman hingga 2 Hari, Warga Pamulang Urus Mandiri yang Meninggal karena Covid
Seperti diketahui, kawasan Pondok Aren dan Pondok Jaya merupakan zona merah penyebaran wabah virus Corona di Tangsel. Angka kematian di wilayah ini cukup tinggi.
Berdasarkan data Gugus Tugas Covid-19 di Kota Tangsel, jumlah kasus Corona di Kecamatan Pondok Aren sebanyak 272 kasus dengan rincian meninggal 16 orang, dan 87 masih dirawat karena ODP dan terkonfirmasi.
Nasrul, salah seorang juru parkir di Mandor Miroh Pondok Aren mengaku prihatin dengan alasan pihak penyelenggara yang lebih mementingkan pejabat ketimbang warganya.
Menurut dia, tidak hanya pejabat pemerintah yang aktif berhubungan dengan orang asing, juru parkir di jalan malah lebih rentan. Apalagi, aktivitas itu dilakukan hampir setiap hari dengan tujuan untuk mencari nafkah.
"Harusnya masyarakat biasa juga diperiksa dong. Kondisi kita juga rentan. Apalagi setiap hari kita berinteraksi dengan orang. Masyarakat sebagai objek penyebaran harus dilibatkan dong. Ini tidak adil," pungkasnya.
Lihat Juga: Antrean Pemakaman hingga 2 Hari, Warga Pamulang Urus Mandiri yang Meninggal karena Covid
(thm)
tulis komentar anda