Terjadi Lonjakan, Kasus COVID-19 di Kota Depok Capai 350 Orang Per Hari
Senin, 14 Juni 2021 - 17:11 WIB
DEPOK - Dalam beberapa hari belakangan ini terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Kota Depok . Biasanya rata-rata per hari ada sekitar 100 kasus, dalam dua hari terakhir naik dua sampai tiga kali lipat.
“Memang dalam 3 hari ini ada peningkatan kasus COVID-19. Biasa hanya 100-150 kasus per hari, untuk hari ini dari mulai 200 lebih kasus,” kata Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Senin (14/6/2021).
Bahkan pada Minggu (13/6/2021) lonjakan kasus terjadi sangat tinggi, yaitu hingga 350 kasus baru. Sebab, untuk penghitungan hasil rapid test antigen reaktif saat ini dikategorikan sebagai kasus positif.
“Hingga kemarin memang ada kasus sampai 350 sehari. Itu karena untuk saat ini hasil rapid test antigen yang reaktif kita masukkan sebagai kasus positif saat ini," ungkapnya. (Baca juga; Miris, Sejumlah Warga Kurang Mampu Tak Terakomodir PPDB di Kota Depok-Bogor )
Penghitungan kategori kasus ini memang berbeda dari sebelumnya. Semula hanya hasil positif test swab PCR saja yang dihitung sebagai kasus baru. Namun kini hasil test rapid antigen reaktif juga dihitung sebagai kasus baru.
“Jadi jumlah kasus kemarin memang 350 dan mungkin ada beberapa hari yang lalu yang baru diinput. Dasarnya tidak hanya swab PCR, tapi rapid test antigen juga. Sekarng data kita baik PCR maupun rapid test antigen reaktif dinyatakan positif COVID-19. Sebelumnya hanya PCR saja,” tegasnya.
Penghitungan itu kata Dadang berdasarkan pemetaan dari Kementerian Kesehatan bahwa Kota Depok masuk dalam kategori B. Saat ini untuk mempercepat testing di daerah, yang rapid test antigen positif maka dikategorikan positif COVID-19.
“Terutama bagi mereka yang kontak erat. Misalkan satu rumah positif, maka keluarganya itu ditracing dan dilakukan langkah pertama rapid test antigen. Jika reaktif dinyatakan positif, jika negatif nonreaktif maka dilanjutkan PCR,” ungkapnya. (Baca juga; Vaksinasi Covid-19 Digelar 3 Hari, Pemkot Tangerang Targetkan 15 Ribu per Hari )
Kendati demikian Dadang tidak menyebut spesifik apakah penambahan kasus itu akibat libur lebaran atau bukan. Diakui dia bahwa saat ini warga menganggap aktivitas sudah seperti normal kembali. Dilihat dari mobilitas warga yang sangat tinggi belakangan ini.
“Ada indikasi pergerakan orang saat itu kan sangat tinggi. Warga juga disinyalir saat ini sudah seperti normal. Coba lihat kepadatan lalu lintas, di pusat-pusat keramaian sudah seperti biasa. Padahal kita memang ada pengaturan. Jadi klaster keluarga yang paling dominan,” pungkasnya.
“Memang dalam 3 hari ini ada peningkatan kasus COVID-19. Biasa hanya 100-150 kasus per hari, untuk hari ini dari mulai 200 lebih kasus,” kata Jubir Satgas Penanganan COVID-19 Kota Depok, Dadang Wihana, Senin (14/6/2021).
Bahkan pada Minggu (13/6/2021) lonjakan kasus terjadi sangat tinggi, yaitu hingga 350 kasus baru. Sebab, untuk penghitungan hasil rapid test antigen reaktif saat ini dikategorikan sebagai kasus positif.
“Hingga kemarin memang ada kasus sampai 350 sehari. Itu karena untuk saat ini hasil rapid test antigen yang reaktif kita masukkan sebagai kasus positif saat ini," ungkapnya. (Baca juga; Miris, Sejumlah Warga Kurang Mampu Tak Terakomodir PPDB di Kota Depok-Bogor )
Penghitungan kategori kasus ini memang berbeda dari sebelumnya. Semula hanya hasil positif test swab PCR saja yang dihitung sebagai kasus baru. Namun kini hasil test rapid antigen reaktif juga dihitung sebagai kasus baru.
“Jadi jumlah kasus kemarin memang 350 dan mungkin ada beberapa hari yang lalu yang baru diinput. Dasarnya tidak hanya swab PCR, tapi rapid test antigen juga. Sekarng data kita baik PCR maupun rapid test antigen reaktif dinyatakan positif COVID-19. Sebelumnya hanya PCR saja,” tegasnya.
Penghitungan itu kata Dadang berdasarkan pemetaan dari Kementerian Kesehatan bahwa Kota Depok masuk dalam kategori B. Saat ini untuk mempercepat testing di daerah, yang rapid test antigen positif maka dikategorikan positif COVID-19.
“Terutama bagi mereka yang kontak erat. Misalkan satu rumah positif, maka keluarganya itu ditracing dan dilakukan langkah pertama rapid test antigen. Jika reaktif dinyatakan positif, jika negatif nonreaktif maka dilanjutkan PCR,” ungkapnya. (Baca juga; Vaksinasi Covid-19 Digelar 3 Hari, Pemkot Tangerang Targetkan 15 Ribu per Hari )
Kendati demikian Dadang tidak menyebut spesifik apakah penambahan kasus itu akibat libur lebaran atau bukan. Diakui dia bahwa saat ini warga menganggap aktivitas sudah seperti normal kembali. Dilihat dari mobilitas warga yang sangat tinggi belakangan ini.
“Ada indikasi pergerakan orang saat itu kan sangat tinggi. Warga juga disinyalir saat ini sudah seperti normal. Coba lihat kepadatan lalu lintas, di pusat-pusat keramaian sudah seperti biasa. Padahal kita memang ada pengaturan. Jadi klaster keluarga yang paling dominan,” pungkasnya.
(wib)
tulis komentar anda