Pemberdayaan Pemuda Berkelanjutan dalam Konteks Bonus Demografi

Sabtu, 12 Juni 2021 - 18:42 WIB
Perlu adanya perubahan perspektif pemuda dalam memandang lingkungan hidup. Pemuda sudah saatnya menjadi yang terdepan dalam kebijakan pembangunan berbasis lingkungan, mengingat pola pembangunan modern sudah mulai mengarusutamakan lingkungan dan konsepsi green living.

Gustika Jusuf-Hatta, Co-Director Girl Peace Security, mengatakan bahwa partisipasi pemuda dalam setiap perjalanan sector publik maupun privat jangan hanya sebagai kosmetik. Ada banyak yang masih harus kami kejar.

Dalam beberapa tahun terakhir, eksternalitas negatif terhadap lingkungan meningkat pesat. Contohnya ialah penurunan kualitas udara di DKI Jakarta akibat penggunaan batubara pada pembangkit listrik, hingga penumpukan sampah medis terkait dengan penanganan pandemi Covid-19, contohnya masker dan APD sekali pakai yang memerlukan penanganan khusus.

Wahyu Mulyana, Chairperson URDI, menyampaikan bahwa persoalan lingkungan perkotaan saat ini memerlukan kebijakan yang menyentuh hulu dan hilir. Salah satu strategi yang dapat dilakukan di masa depan adalah meningkatkan pemahaman kaum muda dalam pemeliharaan lingkungan.

Pemuda dan kependudukan seperti satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam aras kebijakan pembangunan modern. Kebijakan lingkungan hidup berbasis kependudukan tentunya akan menempatkan pemuda dalam posisi penting, tidak hanya sebagai objek, namun juga subyek.

Pembina CYPR Andrinof Chaniago, dalam pesan penutup, menyampaikan bahwa bonus demografi menjadi sumber tantangan ganda, baik bagi generasi milenial maupun generasi selanjutnya. Tantangan tersebut ialah kelebihan penduduk usia produktif dan peningkatan jumlah orang yang mencari pekerjaan, serta kemajuan teknologi digital. Oleh karena itu, kesempatan kerja harus ditingkatkan, sehingga bonus demografi tersebut tidak terbuang.
(wib)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More