Bos Pungli Tanjung Priok Minta Anak Buah Berkelit saat Diinterogasi Polisi
Sabtu, 12 Juni 2021 - 16:59 WIB
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. Foto/SINDOnews
JAKARTA - Kepolisian membongkar akal bulus seorang supervisor di PT MTI yang merupalan bos pungli di PT MTI, Tanjung Priok , Jakarta Utara. Ternyata, koordinator pungli tersebut sempat menyuruh anak buahnya untuk berkelit ketika diinterogasi polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, tersangka AZA awalnya memberikan pengumuman di grup jika polisi sudah mulai melakukan penindakan berkaitan dengan pungli.
"Memberikan pengumuman di grup WA 'Dapur RTGC A' ketika Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok melakukan penindakan pungli," kata Kombes Yusri kepada wartawan, Sabtu (12/6/2021). (Baca juga; Polres Pelabuhan Tanjung Priok Ringkus 7 Pelaku Pemalakan di Kawasan Pelabuhan )
Pengumuman tersebut bertujuan untuk mengantisipasi dan mempersiapkan bantahan-bantahan kegiatan pungli yang dilakukan oleh kelompoknya. Yusri menyebut tersangka juga meminta rekannya agar menyangkal tuduhan itu jika diinterogasi oleh polisi.
"Sebagai langkah-langkah antisipasi agar bisa menyangkal kegiatan yang mereka lakukan," beber Yusri. (Baca juga; 49 Pelaku Pemalakan Sopir Truk di Pelabuhan Tanjung Priok Diringkus Polisi )
Tak sampai disitu, Yusri menyebut tersangka juga menyuruh kawanannya untuk tutup mulut perihal dirinya yang terlibat dalam kasus ini. "Supaya enggak ketahuan, tersangka meminta yang lain jangan 'buka-buka kartu', jangan kasih tahu kalau melibatkan dia," kata Yusri.
Sekadar informasi, Presiden Jokowi sempat mendengar langsung keluhan dari para sopir terkait aksi premanisme dan pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mendengar keluhan itu, Presiden langsung menghubungi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan memerintahkan Kapolri untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Menindak lanjuti hal tersebut, jajaran Polri termasuk Polda Metro Jaya sudah bertindak cepat mengamankan puluhan preman maupun pelaku pungli. Terkini, satu karyawan PT yang bertindak sebagai koordinator atau bos pungli di area dalam PT di Tanjung Priok diciduk oleh polisi.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengungkapkan, tersangka AZA awalnya memberikan pengumuman di grup jika polisi sudah mulai melakukan penindakan berkaitan dengan pungli.
"Memberikan pengumuman di grup WA 'Dapur RTGC A' ketika Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Priok melakukan penindakan pungli," kata Kombes Yusri kepada wartawan, Sabtu (12/6/2021). (Baca juga; Polres Pelabuhan Tanjung Priok Ringkus 7 Pelaku Pemalakan di Kawasan Pelabuhan )
Pengumuman tersebut bertujuan untuk mengantisipasi dan mempersiapkan bantahan-bantahan kegiatan pungli yang dilakukan oleh kelompoknya. Yusri menyebut tersangka juga meminta rekannya agar menyangkal tuduhan itu jika diinterogasi oleh polisi.
"Sebagai langkah-langkah antisipasi agar bisa menyangkal kegiatan yang mereka lakukan," beber Yusri. (Baca juga; 49 Pelaku Pemalakan Sopir Truk di Pelabuhan Tanjung Priok Diringkus Polisi )
Tak sampai disitu, Yusri menyebut tersangka juga menyuruh kawanannya untuk tutup mulut perihal dirinya yang terlibat dalam kasus ini. "Supaya enggak ketahuan, tersangka meminta yang lain jangan 'buka-buka kartu', jangan kasih tahu kalau melibatkan dia," kata Yusri.
Sekadar informasi, Presiden Jokowi sempat mendengar langsung keluhan dari para sopir terkait aksi premanisme dan pungli di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Mendengar keluhan itu, Presiden langsung menghubungi Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo dan memerintahkan Kapolri untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Menindak lanjuti hal tersebut, jajaran Polri termasuk Polda Metro Jaya sudah bertindak cepat mengamankan puluhan preman maupun pelaku pungli. Terkini, satu karyawan PT yang bertindak sebagai koordinator atau bos pungli di area dalam PT di Tanjung Priok diciduk oleh polisi.
(wib)
tulis komentar anda