Cegah Kerumunan, Pemkot Bogor Terapkan Rekayasa Lalin di Pasar Kebon Kebang
Rabu, 05 Mei 2021 - 01:56 WIB
JAKARTA - Satgas Covid-19 Kota Bogor mulai menerapkan rekayasa terbatas lalu lintas di seputaran Pasar Kebon Kembang, Kota Bogor. Hal itu untuk mengantisipasi penumpukan pengunjung hingga pasca Hari Raya Idul Fitri.
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan Pasar Kebon Kembang setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri ramai diserbu warga. Tak hanya itu, kebersihan pasar ini juga menjadi atensi khusus setiap tahunnya.
"Setiap jelang Lebaran, Pasar Kebon Kembang mendapat atensi khusus kami karena kesemrawutan dan kebersihan. Tapi, tahun ini atensinya bukan itu saja, lebih dalam lagi adalah terkait dengan upaya kita mencegah naiknya kasus lonjakan Covid-19," kata Bima kepada wartawan di lokasi, Selasa (4/5/2021).
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran, 340 Personel Dishub Kabupaten Bogor Disebar di 3 Terminal
Bima menambahkan, Kota Bogor pernah mencatatkan rekor angka penambahan kasus terendah selama pandemi Covid-19 dalam sehari hanya 13 orang. Angka tersebut bisa saja kembali meningkat apabila masyarakat abai dalam protokol kesehatan.
"Kota Bogor kemarin mencatatkan angka terendah sepanjang masa pandemi. Satu hari kasus positifnya 13, jadi relatif terkendali. Namun secara nasional ada indikasi Covid naik jadi kalau kita lalai abai dan lengah, maka akan naik Covid ini. Kenapa? Karena mobilitas warga dan kerumunan warga. Kita sekarang fokus untuk mencegah mengantisipasi kerumunan mobilitas warga di mall dan pasar," katanya.
Adapun upaya-upaya tersebut mulai dari rekayasa lalu lintas, pengaturan parkir hingga akses keluar masuk. Hal tersebut untuk mencegah kerumunan atau penumpukan pengunjung di Pasar Kebon Kembang.
Baca juga: Mudik Dilarang, Bupati Bogor Ade Yasin: Camat hingga RT/RW Bertanggung Jawab
Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan Pasar Kebon Kembang setiap menjelang Hari Raya Idul Fitri ramai diserbu warga. Tak hanya itu, kebersihan pasar ini juga menjadi atensi khusus setiap tahunnya.
"Setiap jelang Lebaran, Pasar Kebon Kembang mendapat atensi khusus kami karena kesemrawutan dan kebersihan. Tapi, tahun ini atensinya bukan itu saja, lebih dalam lagi adalah terkait dengan upaya kita mencegah naiknya kasus lonjakan Covid-19," kata Bima kepada wartawan di lokasi, Selasa (4/5/2021).
Baca juga: Larangan Mudik Lebaran, 340 Personel Dishub Kabupaten Bogor Disebar di 3 Terminal
Bima menambahkan, Kota Bogor pernah mencatatkan rekor angka penambahan kasus terendah selama pandemi Covid-19 dalam sehari hanya 13 orang. Angka tersebut bisa saja kembali meningkat apabila masyarakat abai dalam protokol kesehatan.
"Kota Bogor kemarin mencatatkan angka terendah sepanjang masa pandemi. Satu hari kasus positifnya 13, jadi relatif terkendali. Namun secara nasional ada indikasi Covid naik jadi kalau kita lalai abai dan lengah, maka akan naik Covid ini. Kenapa? Karena mobilitas warga dan kerumunan warga. Kita sekarang fokus untuk mencegah mengantisipasi kerumunan mobilitas warga di mall dan pasar," katanya.
Adapun upaya-upaya tersebut mulai dari rekayasa lalu lintas, pengaturan parkir hingga akses keluar masuk. Hal tersebut untuk mencegah kerumunan atau penumpukan pengunjung di Pasar Kebon Kembang.
Baca juga: Mudik Dilarang, Bupati Bogor Ade Yasin: Camat hingga RT/RW Bertanggung Jawab
tulis komentar anda