Kali Ciliwung Meluap, Permukiman Warga Bidara Cina Terendam Banjir
Kamis, 21 Mei 2020 - 19:50 WIB
Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek pada Rabu, 20 Mei 2020 malam membuat permukiman warga RW 07 Kelurahan Bidara Cina, Jatinegara, terendam banjir.Foto/SINDOnews/Yohannes Tobing
JAKARTA - Hujan deras yang mengguyur wilayah Jabodetabek pada Rabu, 20 Mei 2020 malam membuat permukiman warga RW 07 Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, terendam banjir . Banjir yang merendam permukiman warga akibat luapan air dari Kali Ciliwung.
Ketua RW 07, Mamat Sahroni mengatakan, hingga Kamis (21/5/2020) sore tadi banjir yang merendam permukiman warganya bertahan di ketinggian 1,5 meter. "Mulai naik airnya dini hari tadi, sekira pukul 02.00 WIB. Ini sudah mulai surut sih, tapi masih 1,5 meter. Kalau semalam sampai 2 meter," kata Mamad di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (21/5/2020).
Menurut Mamat, banjir yang datang tersebut imbas debit air kiriman dari Bogor, Depok, dan hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak beberapa hari terkahir. "Munculnya saat dini hari tadi karena hujan merata dan debit yang besar," ungkapnya. (Baca:Katulampa Siaga 3, BPBD DKI Imbau Warga Bantaran Kali Waspada Banjir)
Dengan adanya banjir di permukiman warga, menurut Mamat membuat aktivitas warga yang terdampak banjir luapan Kali Ciliwung menjadi lumbuh dan tetap bertahan di rumahnya. "Warga tidak ada yang mengungsi, masing masing bertahan di lantai dua. Untuk logistik masih bisa terpenuhi, warga yang sakit juga enggak ada," ujarnya.
Berdasarkan Pantauan wartawan SINDONews ketinggian air luapan Kali Ciliwung pada 12.30 masih bertahan di ketinggian 1,5 meter. Namun berselang satu jam air mereda surut perlahan sampai satu meter. Mamat berharap, kondisi ini dapat segera selesai. "Kita berharap selesai yah, tapi tidak bisa di prediksi juga. Tergantung dari intensitas hujan dan debit kali," pungkasnya.
Ketua RW 07, Mamat Sahroni mengatakan, hingga Kamis (21/5/2020) sore tadi banjir yang merendam permukiman warganya bertahan di ketinggian 1,5 meter. "Mulai naik airnya dini hari tadi, sekira pukul 02.00 WIB. Ini sudah mulai surut sih, tapi masih 1,5 meter. Kalau semalam sampai 2 meter," kata Mamad di Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (21/5/2020).
Menurut Mamat, banjir yang datang tersebut imbas debit air kiriman dari Bogor, Depok, dan hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak beberapa hari terkahir. "Munculnya saat dini hari tadi karena hujan merata dan debit yang besar," ungkapnya. (Baca:Katulampa Siaga 3, BPBD DKI Imbau Warga Bantaran Kali Waspada Banjir)
Dengan adanya banjir di permukiman warga, menurut Mamat membuat aktivitas warga yang terdampak banjir luapan Kali Ciliwung menjadi lumbuh dan tetap bertahan di rumahnya. "Warga tidak ada yang mengungsi, masing masing bertahan di lantai dua. Untuk logistik masih bisa terpenuhi, warga yang sakit juga enggak ada," ujarnya.
Berdasarkan Pantauan wartawan SINDONews ketinggian air luapan Kali Ciliwung pada 12.30 masih bertahan di ketinggian 1,5 meter. Namun berselang satu jam air mereda surut perlahan sampai satu meter. Mamat berharap, kondisi ini dapat segera selesai. "Kita berharap selesai yah, tapi tidak bisa di prediksi juga. Tergantung dari intensitas hujan dan debit kali," pungkasnya.
(hab)
tulis komentar anda