Kemanusiaan Jadi Alasan Dua Mahasisa UI Gabung Relawan COVID-19
Sabtu, 18 April 2020 - 21:21 WIB
DEPOK - Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) memilih menjadi relawan untuk menangani pasien Covid-19 di sejumlah rumah sakit. Ada kisah menarik di balik aksi kemanusiaan yang mereka lakukan saat ini.
Sri Agustin Tabara, mahasiswa Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dan Sofina Izzah, mahasiswa Program Profesi Ners FIK UI. Dua mahasiswa ini rela menjadi relawan dan kini bertugas di Rumah Sakit UI (RSUI).
Mereka terpanggil menjadi relawan karena rasa kemanusiaan yang tinggi. Mereka pun mendaftar ketika ada informasi pembukaan. "Saya mendapat informasi bahwa RSUI membuka panggilan menjadi volunteer. Untuk itu saya mendaftarkan diri secara kolektif melalui Pusat Krisis FIK UI," kata Sri salah seorang relawan, Sabtu (18/4/2020).
Saat seleksi, dia menempuh sejumlah tahapan seperti seleksi administrasi, wawancara yang dilakukan secara online, serta skrining kesehatan. Menurutnya, menjadi bagian dari penyelamatan kemanusiaan ini merupakan sebuah panggilan negara yang wajib dilakukan bagi dirinya yang adalah seorang perawat.
"Saya sangat terbebani ketika melihat meningkatnya kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan karena pasien terus bertambah dari hari ke hari," ceritanya.
Ketika ditanyakan cara ia mengatur jadwal antara menjadi relawan dan mahasiswa yang tengah menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Sri menuturkan. "Sejauh ini saya belum mengalami kendala berarti, saat harus berkuliah sambil menjadi relawan. FIK UI membebastugaskan mahasiswa berpartisipasi dalam kuliah online saat menjadi relawan, namun untuk tugas-tugas tetap dapat saya kerjakan di saat free," ungkapnya.
Dalam seminggu, Sri bekerja selama 5 - 6 hari kerja di mana per harinya menjalani satu shift. Shift kerja terbagi dalam tiga yaitu, shift pagi dan shift siang masing-masing sebanyak 7 jam, dan shift malam sebanyak 12 jam.
Dia telah bergabung menjadi relawan sejak 6 April 2020, ditempatkan di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Covid-19 yang langsung berhadapan dengan pasien. Tugas Sri saat ini menjadi rekan kerja para perawat RSUI dalam memberikan perhatian kepada pasien dan membantu memenuhi segala kebutuhan pasien.
Bagi Sri, pengalaman paling berkesan selama bekerja sebagai relawan adalah melihat keadaan umum pasien yang semakin hari semakin baik. Sri juga merasa bangga ketika memperoleh dukungan dari keluarga pasien maupun masyarakat.
Sri Agustin Tabara, mahasiswa Magister Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) dan Sofina Izzah, mahasiswa Program Profesi Ners FIK UI. Dua mahasiswa ini rela menjadi relawan dan kini bertugas di Rumah Sakit UI (RSUI).
Mereka terpanggil menjadi relawan karena rasa kemanusiaan yang tinggi. Mereka pun mendaftar ketika ada informasi pembukaan. "Saya mendapat informasi bahwa RSUI membuka panggilan menjadi volunteer. Untuk itu saya mendaftarkan diri secara kolektif melalui Pusat Krisis FIK UI," kata Sri salah seorang relawan, Sabtu (18/4/2020).
Saat seleksi, dia menempuh sejumlah tahapan seperti seleksi administrasi, wawancara yang dilakukan secara online, serta skrining kesehatan. Menurutnya, menjadi bagian dari penyelamatan kemanusiaan ini merupakan sebuah panggilan negara yang wajib dilakukan bagi dirinya yang adalah seorang perawat.
"Saya sangat terbebani ketika melihat meningkatnya kebutuhan tenaga medis dan tenaga kesehatan karena pasien terus bertambah dari hari ke hari," ceritanya.
Ketika ditanyakan cara ia mengatur jadwal antara menjadi relawan dan mahasiswa yang tengah menjalani Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Sri menuturkan. "Sejauh ini saya belum mengalami kendala berarti, saat harus berkuliah sambil menjadi relawan. FIK UI membebastugaskan mahasiswa berpartisipasi dalam kuliah online saat menjadi relawan, namun untuk tugas-tugas tetap dapat saya kerjakan di saat free," ungkapnya.
Dalam seminggu, Sri bekerja selama 5 - 6 hari kerja di mana per harinya menjalani satu shift. Shift kerja terbagi dalam tiga yaitu, shift pagi dan shift siang masing-masing sebanyak 7 jam, dan shift malam sebanyak 12 jam.
Dia telah bergabung menjadi relawan sejak 6 April 2020, ditempatkan di Ruang Intensive Care Unit (ICU) Covid-19 yang langsung berhadapan dengan pasien. Tugas Sri saat ini menjadi rekan kerja para perawat RSUI dalam memberikan perhatian kepada pasien dan membantu memenuhi segala kebutuhan pasien.
Bagi Sri, pengalaman paling berkesan selama bekerja sebagai relawan adalah melihat keadaan umum pasien yang semakin hari semakin baik. Sri juga merasa bangga ketika memperoleh dukungan dari keluarga pasien maupun masyarakat.
tulis komentar anda